Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbongkar, Modus Curang Produsen Beras: Selisih Berat dan Pemalsuan

Kompas.com - 12/07/2025, 17:15 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap berbagai modus curang yang dilakukan oleh 212 produsen beras nakal di Indonesia.

Temuan ini didapat dari hasil pengawasan Kementerian Pertanian bersama Satgas Pangan, yang kini telah diserahkan kepada Kapolri, Satgas Pangan, dan Jaksa Agung untuk diproses hukum.

Amran menegaskan, praktik curang para pengusaha beras ini sangat merugikan masyarakat dan petani, dengan nilai kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 99,35 triliun per tahun.

Baca juga: Pakar IPB Ungkap Ciri Beras Oplosan, Bisa Dikenali dari Warna hingga Tekstur

“Praktik semacam itu sama dengan menipu rakyat. Layaknya menjual emas 24 karat padahal hanya 18 karat, sehingga sangat merugikan masyarakat,” kata Amran di Makassar, Sabtu (12/7/2025), seperti dilansir Antara.

 

Berikut modus utama yang ditemukan

1. Mengurangi berat keemasan

Kemasan yang tertulis 5 kilogram ternyata hanya berisi 4,5 kilogram. Selisih ini, jika dihitung dari jutaan transaksi, menimbulkan kerugian besar bagi konsumen.

2. Pemalsuan label premium dan medium

Beras biasa dijual dengan label premium atau medium. Berdasarkan data Kementan, 86 persen produk yang diklaim premium ternyata hanya beras biasa. Akibatnya, harga jual naik Rp2.000–Rp3.000 per kilogram tanpa peningkatan kualitas.

3. Permainan harga di pasar pangan pokok

Dengan mengoplos atau memalsukan kualitas, produsen memanfaatkan selisih harga pasar untuk meraup keuntungan tidak wajar, merugikan pembeli dan merusak kepercayaan publik terhadap pasar pangan.

Baca juga: 18,27 Juta Penerima Akan Terima Bantuan Beras 20 Kg, Bulog Pastikan Siap Distribusi

Kerugian hingga Rp 1000 triliun

Jika dibiarkan, kerugian akibat praktik kecurangan ini diperkirakan bisa mencapai Rp 500 triliun hingga Rp 1.000 triliun dalam lima sampai sepuluh tahun mendatang. Amran menekankan pentingnya tindakan tegas agar kasus serupa tidak berulang.

“Kami berharap ini diproses cepat. Kami sudah terima laporan tanggal 10 (Juli), dua hari yang lalu sudah dimulai pemeriksaan,” ujarnya.

Baca juga: Mak Eha Bawa Beras Ketan Ingin Temui Dedi Mulyadi, Pulang dengan Rasa Kecewa

Amran mengingatkan para pengusaha beras di seluruh Indonesia untuk mematuhi standar dan regulasi. Sektor pangan menyangkut langsung hajat hidup 286 juta rakyat Indonesia, sehingga penyimpangan tidak dapat ditoleransi.

“Jangan melakukan hal serupa. Tolong menjual beras sesuai standar yang sudah ditentukan,” tegasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Kalimantan Timur
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Jawa Barat
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
Jawa Tengah
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
Jawa Tengah
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Jawa Timur
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Jawa Barat
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Jawa Timur
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Kalimantan Timur
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Kalimantan Timur
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Jawa Barat
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Jawa Timur
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Jawa Timur
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Jawa Timur
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
Riau
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau