Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Dekat, Progres 70 Persen Renovasi dan Beautifikasi TMII

Kompas.com - 13/07/2022, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Renovasi dan Beautifikasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, yang dimulai pada Januari 2022, telah menunjukkan perkembangan signifikan.

Rata-rata realisasi dari renovasi dan beautifikasi yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencapai 70 persen.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan, pekerjaan fisik akan tuntas pada akhir Juli 2022 sehingga dapat digunakan untuk penyelenggaraan side event KTT G20 pada Agustus mendatang.

Baca juga: Basuki Beri Nilai 7 untuk Kualitas Pekerjaan Renovasi TMII

Dia mengharapakan TMII dapat menjadi ajang untuk memperkenalkan kekayaan kebudayaan Indonesia kepada dunia melalui anjungan-anjungan rumah adat serta muatan aneka ragam benda-benda bersejarah dan otentik.

"Namun, tak hanya untuk mendukung presidensi G20, renovasi ini bertujuan untuk menjadikan TMII sebagai destinasi wisata rakyat yang sehat dan berkelanjutan," tegas Basuki saat meninjau TMII, Selasa (12/7/2022).

Danau Archipelago di TMII.Kompas.com/Hilda B Alexander Danau Archipelago di TMII.
Untuk diketahui, luas area TMII sekitar 150 hektar, sedangkan luas area yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR mencapai 44 hektar dengan nilai kontrak Rp 1,1 triliun.

Rinciannya, 343.327 meter persegi atau seluas 34,3 hektar untuk pekerjaan Direktorat Jenderal Cipta Karya, 11 hektar untuk pekerjaan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan 5,5 kilometer jalan untuk Direktorat Jenderal Bina Marga.

Pelaksanaan renovasi dan beautifikasi TMII dilakukan dengan mekanisme pembangunan terintegrasi rancang bangun.

Basuki menjelaskan, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melakukan penanganan pada Revitalisasi Danau Archipelago yang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya.

Tugu Api Pancasila dengan progres mencapai 70 persen.KOMPAS.com/Hilda B Alexander Tugu Api Pancasila dengan progres mencapai 70 persen.
Sementara Direktorat Jenderal Bina Marga melakukan penanganan jalan kawasan TMII yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya.

Sedangkan Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan Penataan Area Gerbang Utama, Renovasi Joglo (Sasono Utomo, Sasono Langen Budoyo, Sasono Adiguno) yang dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

Kemudian, Renovasi Museum, Penataan Lansekap Anjungan dan Pedestrian, Penataan Outer Ring (Halte), Area Parkir, dan Gedung Pengelola yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan Penataan Lansekap Pulau-Pulau di Danau Archipelago (Pedestrian Anjungan, Amphitheatre, Promenade) yang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya.

Selanjutnya Renovasi Musem Theatre Garuda, Museum Telkom, dan Keong Mas yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya, Penataan Lansekap Pedestrian Anjungan, Viewing Tower, Kaca Benggala, Pembangunan Community Center yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan Struktur Parkir (Elevated) yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya.

Tempat Parkir dengan struktur layang (elevated)KOMPAS.com/Hilda B Alexander Tempat Parkir dengan struktur layang (elevated)
Terdapat 4 zona dalam perencanaan TMII yaitu zona Indonesia Klasik, zona Arsitektur Nusantara, zona Indonesia Kini dan zona Jendela Dunia.

Pada area depan atau area penerima disiapkan narasi Indonesia klasik dengan perwujudan bentukan ornamen yang elegan dan geometris serta suasana kerajaan zaman dahulu sehingga diharapkan pesan penghargaan terhadap sejarah Indonesia dapat tersampaikan kepada pengunjung.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau