KOMPAS.com - Pertanyaan “belut ular atau ikan?” kerap muncul karena bentuk tubuh belut yang menyerupai ular.
Tubuhnya panjang, licin, tanpa sisik besar, dan hidup di perairan tawar maupun laut.
Namun, berdasarkan penelitian ilmiah, belut diklasifikasikan sebagai ikan dari ordo Anguilliformes.
Ada ratusan spesies belut yang hidup di seluruh dunia, mulai dari perairan Vietnam hingga Amerika.
Baca juga: 5 Fungsi Muntahan Ikan Paus, Ambergris yang Mahal dan Langka
Bagi sebagian orang, belut dianggap hewan yang menjijikkan. Bukan hanya hidup di lumpur, tetapi juga bentuk tubuhnya yang mirip ular tak bersisik.
Melansir dari buku Budi Daya Belut di Media Air Secara Organik (2024) karya M. Ghufran, belut merupakan hewan ke dalam bangsa ikan.
Ciri yang paling menonjol sebagai ikan adalah mempunyai insang dan bergantung pada air.
Belut memang dapat bertahan hidup di sawah atau rawa-rawa yang mengering, asalkan masih lembap atau kulitnya masih basah.
Belut akan mati kekeringan bila tanah mengalami kekeringan yang berlangsung lama dan tubuh belut pun mengering.
Sebagaimana semua jenis ikan, sekalipun belut hidup tanpa air, namun akan mati jika terjadi kekeringan yang panjang dan tidak menemukan temoat yang berair.
Informasi ini memperjelas bahwa belut adalah ikan. Tidak ada hubungan antara belut dan ular, sekalipun tubuh kedua hewan tersebut sangat mirip.
Baca juga: Klasifikasi Hewan Vertebrata: Ikan, Amfibi, Reptil, Burung, dan Mamalia
Secara sistematik, belut diklasifikasikan sebagai berikut:
Di Indonesia , hanya tiga spesies ikan yang disebut belut, yaitu Monopterus albus/Fluta alba yang dikenal sebagai belut sawah, Ophisternon bengalense/Synbrachnus bengalensis yang dikenal sebagai belut rawa atau pucuk kirai, dan Macrotema caligans atau belut.