Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Video Langit Aceh Terlihat Merah akibat "Matahari Jatuh", Ini Kata Pakar IPB

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar YouTube @PutraYoga
Video dengan narasi langit merah di Aceh terjadi akibat Matahari jatuh.
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Video yang menunjukkan langit Aceh tampak merah beredar di platform video YouTube.

Berdasarkan narasi yang muncul di YouTube, peristiwa langit merah terjadi akibat fenomena Matahari jatuh.

Kompas.com menemukan dua akun yang mengunggah video tersebut, yakni @farrel**** dan @PutraY***.

Khusus video yang diunggah @PutraY***, unggahannya sudah di-like sebanyak 132 kali dan dikomentari 23 warganet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Kejadian di Aceh matahari jatuh di aceh,” demikian narasi yang ditulis pengunggah dalam video.

Lalu, benarkah ada fenomena Matahari jatuh di Aceh dan kenapa langit bisa berwarna merah?

Baca juga: Citra Satelit BMKG Tangkap Wilayah Jateng dan Jatim Berwarna Putih Saat Cuaca Panas, Apa Artinya?

Benarkah ada fenomena Matahari jatuh di Aceh?

Guru Besar Fisika Teori Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Husin Alatas mengatakan, narasi fenomena Matahari jatuh tidak benar secara ilmiah.

Sebabnya, Matahari adalah bintang dengan volume 1,3 juta kali Bumi dan berjarak 110 kali radius Bumi.

“Jaraknya sekitar 150 juta kilometer dari Bumi. Jadi, mustahil Matahari jatuh ke Bumi,” jelas Husin dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (3/9/2025).

Namun, ada penjelasan ilmiah di balik fenomena langit merah yang terjadi di Aceh.

Kondisi langit yang cerah biasanya berwarna biru akibat hamburan cahaya oleh molekul-molekul udara di atmosfer.

Sementara itu cahaya putih dari Matahari terdiri dari berbagai panjang gelombang.

“Ketika cahaya mengenai molekul udara yang ukurannya sangat kecil dibanding panjang gelombangnya, terjadi hamburan Rayleigh,” kata Husin.

“Dalam proses ini, cahaya biru dengan panjang gelombang kecil lebih banyak terhambur dibanding warna merah,” tambahnya.

Husin menjelaskan, kondisi tersebut menyebabkan langit tampak berwarna biru ketika siang hari.

Baca juga: Ramai soal Cuaca Panas Terik dan Kabut Terjadi di Wilayah Berdekatan, Ini Penjelasan BMKG

Meski begitu, langit bisa berwarna merah-jingga ketika Matahari terbit atau tenggelam.

“Posisi matahari yang berada di bawah ufuk membuat cahaya merah dan jingga, yang tidak banyak terhambur, lebih dominan terlihat oleh pengamat,” jelas Husin.

Selain hamburan Rayleigh, ada juga hamburan Mie yang terjadi ketika partikel penghalang cahaya berukuran lebih besar, seperti aerosol atau droplet air.

Hamburan Mie dapat membuat cahaya terhambur secara merata untuk semua panjang gelombang.

Karena alasan itulah, awan terlihat putih padahal langit berwarna biru.

Husin kemudian menyinggung waktu pengambilan video jika diambil pada siang hari.

Warna merah kemungkinan besar timbul akibat atmosfer yang mengandung konsentrasi tinggi aerosol atau debu halus, seperti abu vulkanik, polusi, atau asap kebakaran.

“Partikel-partikel ini dapat menyerap cahaya biru dan ungu serta lebih banyak memantulkan cahaya merah dan jingga,” jelas Husin.

“Kombinasi penyerapan selektif dan hamburan Mie membuat langit tampak merah meskipun matahari masih tinggi,” pungkasnya.

Baca juga: Fenomena Kulminasi Matahari Terjadi mulai 7 September 2025, Akankah Suhu Indonesia Memanas? Ini Kata BMKG

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi