KOMPAS.com- Beberapa warganet di media sosial X mengeluhkan cuaca panas di Indonesia pada awal Mei 2025 yang bertepatan dengan musim kemarau.
Sebabnya, mereka menilai bahwa musim kemarau tahun ini terasa lebih menyengat dari biasanya.
Minimnya angin yang biasanya hadir di musim kemarau menyebabkan udara menjadi lebih pengap dan membuat orang tidak nyaman ketika beraktivitas.
Baca juga: Indonesia Diapit 2 Bibit Siklon Saat Musim Kemarau, Cuaca Ekstrem Meningkat?
Sebagian warganet juga menyebut, pendingin ruangan dan kipas angin tak lagi cukup membantu karena udara terasa begitu gerah dan lengket.
“Bohong banget ihh padahal lagi panas mampus sampe kipas angin ngeluarin angin panas,” twit akun @mul****, Rabu (7/5/2025).
“aku je ke rasa sekarang ni cuaca panas macam takde angin,” tulis warganet lainnya.
"Hari hari panas bgt bjirrr berasa di panggang ini," cuit akun @its**, Rabu (7/5/2025).
Lalu, apa yang menyebabkan cuaca panas dan minim angin saat musim kemarau?
Baca juga: Mei 2025 Sudah Musim Kemarau, Kenapa Indonesia Masih Hujan? Ini Kata BMKG
Direktur Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani mengatakan, sekitar 21 persen zona musim (ZOM) di Indonesia diperkirakan memasuki awal musim kemarau pada Mei 2025.
Wilayah tersebut mencakup sebagian Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua Selatan bagian selatan.
“Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi hujan semakin berkurang,” ujar Andri dalam keterangannya kepada Kompas.com, Selasa (6/5/2025).
Ia menjelaskan. sejalan dengan kondisi tersebut, masyarakat mulai mengeluhkan cuaca yang terasa panas di sejumlah wilayah.
Meskipun pengamatan suhu udara maksimum di wilayah Indonesia secara umum masih berada di bawah 35,5 derajat Celsius, kelembapan udara yang masih relatif tinggi dan kecepatan angin yang cukup rendah membuat suhu udara terasa lebih tinggi dari yang tercatat.
Baca juga: Ramai soal Pulau Jawa Terasa Panas dan Pengap Tanpa Awan, Berikut Penjelasan BMKG
Andri menambahkan, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Pulau Jawa, juga sedang mengalami fase transisi dari musim hujan ke musim kemarau.
Selama periode tersebut, cuaca cenderung lebih cerah terutama pada pagi hingga siang hari.