MAJALENGKA, KOMPAS.com - Gua Jepang di pusat Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mulai direvitalisasi oleh Kodim 0617/Majalengka bersama Pemerintah Kabupaten Majalengka, Kamis (9/10/2025).
Langkah ini dilakukan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai sejarah perjuangan rakyat Majalengka melawan penjajah.
“Revitalisasi ini dalam rangka kita menciptakan kawasan kebangsaan untuk generasi-generasi muda, anak-anak sekolah SMP-SMA agar mereka lebih mencintai tanah air,” kata Dandim 0617/Majalengka, Letkol Inf Fahmi Guruh Rahayu, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Situs bersejarah yang berada di Jalan Raya KH Abdul Halim, Kelurahan Tonjong, Kecamatan Majalengka, ini dulunya dibangun pada masa penjajahan Belanda sebagai bungker pengintai.
Saat pendudukan Jepang, gua tersebut digunakan sebagai ruang tahanan, tempat penyiksaan, hingga lokasi penyusunan strategi perang.
Baca juga: Sejarah Majalengka: Dari Talagamanggung hingga Regentschap, 11 Februari Diusulkan Hari Jadi
Menurut Fahmi, revitalisasi gua ini penting untuk menjaga jejak perjuangan warga Majalengka agar tidak terlupakan sekaligus menumbuhkan semangat nasionalisme generasi muda.
Revitalisasi dilakukan tanpa mengubah bentuk asli gua, meliputi pengecatan, perbaikan bagian muka gua, serta penataan area sekitar dengan taman dan ornamen bernuansa perjuangan.
“Sehingga nantinya diharapkan pengunjung maupun anak-anak sekolah yang berkunjung akan merasa nyaman, kesannya tidak lagi angker,” ujarnya.
Fahmi menargetkan proyek revitalisasi Gua Jepang rampung pada November 2025 dan akan diresmikan bersama Bupati Majalengka. Ia optimistis kawasan ini akan menjadi destinasi wisata sejarah baru yang menarik di jantung kota.
“Target kami di bulan November semua kompleks Gua Jepang ini sudah selesai dan nantinya akan diresmikan oleh Bupati Majalengka bersama dengan Kodim Majalengka,” kata Fahmi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang