Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Tahun Tanpa Asap: Kisah Guru di Cirebon Menggerakkan Energi Masa Depan dengan Motor Listrik

Kompas.com - 22/10/2025, 11:28 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Reni Susanti

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com- Matahari belum sempurna terbit. Tapi semangat Muhamad Adi Supriyadi (47) sudah menyala sejak fajar.

Seragam coklat khas pegawai negeri sipil disetrika rapi. Satu kebiasaan yang tak pernah ia lewatkan: mencabut kabel pengisi daya yang menyalurkan energi ke motor listriknya.

Indikator baterai nyaris penuh. Pertanda motornya siap bekerja. Bertanggung jawab sebagai pencetak generasi masa depan bangsa. Sejak tahun 2008, Yadi bergegas dengan suara mesin yang senyap, tanpa polusi asap, dan tanpa kebisingan.

Di jalan raya Pantura Cirebon - Kuningan yang mulai ramai, motor listrik Yadi melaju pelan. Dia berada di antara deru kendaraan berbahan bakar minyak. Ia melaju dalam diam, seakan berpesan: tak semua perubahan harus terdengar kencang.

Yadi adalah orang pertama setelah penjaga tiba di sekolah. Yadi adalah guru matematika sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, SMP Negeri 12 Kota Cirebon.

Baginya, rumus masa depan tak selalu ditulis dengan angka, melainkan dengan tindakan kecil yang diulang setiap hari. Konsistensi.

Baca juga: Mahasiswa Unair Ciptakan Pendeteksi Siklus Baterai Kendaraan Listrik Menggunakan AI dan IoT

Berawal dari Tahun 2008

Yadi menunjukan kaos Let's Go Green Cirebon tahun 2008, sebagai hadiah usai pembelian motor listrik yang dia gunakan pertama kali di tahun 2008, di depan rumah Agung Perumnas, Kota Cirebon pada Senin (20/10/2025) siang. Yadi bersama Agung, adik kandungnya, yang juga menggunakan motor listrik untuk kebutuhan ojek onlinnya sejak tahun 2017 sampai hari ini. Keduanya menginspirasi dan membangun ekosistem penggunaan kendaraan listrik masa depan.Kompas.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Yadi menunjukan kaos Let's Go Green Cirebon tahun 2008, sebagai hadiah usai pembelian motor listrik yang dia gunakan pertama kali di tahun 2008, di depan rumah Agung Perumnas, Kota Cirebon pada Senin (20/10/2025) siang. Yadi bersama Agung, adik kandungnya, yang juga menggunakan motor listrik untuk kebutuhan ojek onlinnya sejak tahun 2017 sampai hari ini. Keduanya menginspirasi dan membangun ekosistem penggunaan kendaraan listrik masa depan.

Cerita ini Yadi susun sejak tahun 2008. Saat itu, harga BBM terus melonjak dan pasokan sering langka. Dia kerap kali kesulitan untuk mengisi bahan bakar di SPBU. Tak jarang dia ikut mengantre.

Biaya BBM yang terus naik disertai pengeluaran yang tinggi membuat dia berpikir ulang untuk memenuhi kebutuhan menghidupi istri serta anaknya.

“Dulu saya pulang-pergi naik angkot lalu beli motor. Namun, sejak 2003 hingga 2008, BBM terus naik, sampai Rp6.000 per liter. Itu cukup memberatkan saya beli bensin, gaji guru saat itu tidak seberapa, saya mencari yang lebih hemat, udah gitu saya harus antri lama,” kata Yadi saat ditemui di sekolahnya pada Senin (20/10/2025) pagi.

Yadi memilih jalan yang berbeda. Dia memutuskan pilihan yang dianggap aneh saat itu. Dia membeli dan menggunakan motor listrik.

Baginya ini bukan perkara mudah. Dia harus beradaptasi mengganti kebiasaan lama dengan yang baru.

Kapasitas daya baterai yang kecil membuat motor Yadi kerap mati sebelum sampai rumah hingga terpaksa mendorong. Kecepatannya pun terbatas. Motor listrik generasi pertama yang ia beli tak secanggih motor listrik sekarang.

Teman sesama guru di sekola kerap kasihan, karena menilai Yadi menyulitkan diri sendiri. Tapi Yadi tak putus asa apalagi menyerah.

Dia terus melaju, karena yakin, perubahan tak datang tiba-tiba. Dia butuh proses dan konsistensi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Butuh Rp 9 Miliar Atasi Banjir, Pemkab Bandung Libatkan Swasta
Butuh Rp 9 Miliar Atasi Banjir, Pemkab Bandung Libatkan Swasta
Bandung
Salurkan Kompensasi Warga Terdampak Penutupan Tambang, Dedi Mulyadi: Total Rp 9 Juta
Salurkan Kompensasi Warga Terdampak Penutupan Tambang, Dedi Mulyadi: Total Rp 9 Juta
Bandung
Polisi Polda Banten Jadi Tersangka Penipuan Rekrutmen Polri, Kini Buron
Polisi Polda Banten Jadi Tersangka Penipuan Rekrutmen Polri, Kini Buron
Bandung
Dapat Kompensasi Rp 3 Juta, Warga Parung Panjang Terdampak Penutupan Tambang Bersyukur
Dapat Kompensasi Rp 3 Juta, Warga Parung Panjang Terdampak Penutupan Tambang Bersyukur
Bandung
Dedi Mulyadi Salurkan Kompensasi Rp 3 Juta Per Bulan bagi Warga Korban Penutupan Tambang
Dedi Mulyadi Salurkan Kompensasi Rp 3 Juta Per Bulan bagi Warga Korban Penutupan Tambang
Bandung
Pemkot Bandung Gelar Retret di Pusdikter Padalarang, Sekda: Pererat Hubungan Pegawai
Pemkot Bandung Gelar Retret di Pusdikter Padalarang, Sekda: Pererat Hubungan Pegawai
Bandung
Banjir Terjang Dayeuhkolot, Warga Bertahan dan Sebagian Mengungsi
Banjir Terjang Dayeuhkolot, Warga Bertahan dan Sebagian Mengungsi
Bandung
Kasus Salahguna Wewenang untuk Jual Beli Jabatan, 8 Pejabat Bandung Diselidiki
Kasus Salahguna Wewenang untuk Jual Beli Jabatan, 8 Pejabat Bandung Diselidiki
Bandung
Ketika Delman Menjadi Jembatan di Tengah Banjir Dayeuhkolot Bandung...
Ketika Delman Menjadi Jembatan di Tengah Banjir Dayeuhkolot Bandung...
Bandung
Banjir Dayeuhkolot, Motor Mogok, Pasar Tutup, Warga Terjebak: Bingung, Mau Kerja tapi Begini...
Banjir Dayeuhkolot, Motor Mogok, Pasar Tutup, Warga Terjebak: Bingung, Mau Kerja tapi Begini...
Bandung
Banjir Lumpuhkan Jalan Raya Sapan, Warga Dorong Motor agar Tak Terlambat Kerja
Banjir Lumpuhkan Jalan Raya Sapan, Warga Dorong Motor agar Tak Terlambat Kerja
Bandung
Sempat Viral, Kasus Dokter Dikeroyok di Anjatan Indramayu Selesai lewat 'Restorative Justice'
Sempat Viral, Kasus Dokter Dikeroyok di Anjatan Indramayu Selesai lewat "Restorative Justice"
Bandung
Dedi Mulyadi: Akhirnya Pemprov Jabar Salurkan Kompensasi Warga Bogor Terdampak Penutupan Tambang
Dedi Mulyadi: Akhirnya Pemprov Jabar Salurkan Kompensasi Warga Bogor Terdampak Penutupan Tambang
Bandung
Sopir Elf Kecelakaan Maut di Sumedang Belum Sadar, Korban Tewas Bertambah
Sopir Elf Kecelakaan Maut di Sumedang Belum Sadar, Korban Tewas Bertambah
Bandung
Truk BBM Kecelakaan lalu Meledak, Pos Polisi dan Mobil Patroli Ikut Ludes Dilalap Api di Cianjur
Truk BBM Kecelakaan lalu Meledak, Pos Polisi dan Mobil Patroli Ikut Ludes Dilalap Api di Cianjur
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau