BANDUNG, KOMPAS.com - Banjir setinggi sekitar 70 sentimeter kembali menggenangi Jalan Raya Dayeuhkolot, tepatnya di depan Pasar Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Banjir yang kembali datang menghambat aktivitas warga pada Senin (3/11/2025) pagi.
Genangan yang berasal dari luapan Sungai Citarum itu membuat arus lalu lintas sepanjang kurang lebih 100 meter tersendat dan puluhan pengendara sepeda motor mengalami mogok di tengah jalan.
Pantauan di lapangan, sejumlah pengendara roda dua terpaksa turun dan mendorong kendaraannya di tengah derasnya arus air.
Beberapa di antara mereka terlihat kesulitan menghidupkan mesin motor yang terendam hingga bagian knalpot.
Sementara itu, kendaraan roda empat dan truk tampak mengantre panjang, berjalan pelan dengan gelombang air yang menyapu ke kiri dan kanan jalan.
Baca juga: Banjir Lumpuhkan Jalan Raya Sapan, Warga Dorong Motor agar Tak Terlambat Kerja
Sejak pukul 06.00 WIB, antrean kendaraan mulai memanjang hingga lebih dari satu kilometer.
Banyak pengguna jalan yang sudah mencoba mengambil jalur alternatif, tetapi pilihan itu tak banyak membantu karena sebagian jalan kecil di sekitar kawasan Dayeuhkolot juga terendam.
Salah seorang pengendara, Ridwan (32), warga Baleendah, mengaku motornya mogok setelah memaksakan diri melintas.
Ia mengatakan bahwa dirinya terpaksa mengambil keputusan itu karena sudah ditunggu pekerjaan di Kota Bandung.
"Saya sudah berangkat lebih pagi, tetapi tetap saja kena banjir. Motor mogok di tengah jalan, sekarang dorong. Sementara saya harus lapor ke kantor, pasti telat," ujar Ridwan ditemui di lokasi.
Ridwan mengaku telah menghubungi atasannya untuk meminta izin telat masuk kerja.
Menurutnya, kondisi banjir di kawasan itu bukan pertama kali mengganggu aktivitas.
Banjir kali ini disebut lebih tinggi daripada beberapa hari sebelumnya.
Baca juga: Dayeuhkolot Bandung Kembali Terendam Banjir, Warga Bersiaga Sejak Dini Hari
"Kayaknya semalam hujan di hulu lumayan besar. Ini sudah biasa, tetapi tetap saja bikin capek,"" ucapnya.
Pengendara lainnya, Lilis (27), warga Bojongsoang, juga mengalami hal serupa.
Motornya tiba-tiba mati ketika mencoba melintasi genangan yang cukup dalam.
Ia mengaku panik karena harus mengantar barang pesanan pelanggan ke Kota Bandung.