H3 Indonesia Gelar H3 Summit 2025, Dorong Implementasi ESG untuk Pariwisata Berkelanjutan
KOMPAS.com – Himpunan Humas Hotel (H3) Indonesia kembali menggelar H3 Summit 2025, forum nasional untuk praktisi hubungan masyarakat (humas), pelaku industri perhotelan, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya.
Acara yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kamis (25/9/2025) itu mengangkat tema “How Sustainability in Tourism Will Improve Your Hotel’s Business and Reputation”.
H3 Summit 2025 resmi dibuka dengan sambutan Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani, dilanjutkan oleh Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani.
Melalui forum tersebut, H3 Indonesia mendorong implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) di sektor pariwisata.
Komunikasi dinilai menjadi kunci sukses agar program ESG bisa berjalan efektif, mulai dari membangun narasi positif, mengedukasi tamu, memperkuat reputasi hotel, hingga mendorong kolaborasi lintas sektor.
Sejumlah panel diskusi digelar dengan menghadirkan berbagai praktisi dan pakar. Topik yang dibahas mencakup tantangan dan peluang ESG di industri perhotelan, solusi bagi sektor swasta, manajemen energi–limbah–air, hingga peran humas dan pemasaran dalam menyampaikan narasi ESG yang bermakna.
Acara tersebut turut dihadiri pemerintah, asosiasi industri, pimpinan hotel, praktisi komunikasi, hingga media.
Selain seminar, H3 Summit 2025 juga menjadi ajang konsolidasi H3 Indonesia. Pada kesempatan tersebut, BPP H3 Indonesia melantik pengurus baru BPC Semarang, melengkapi empat BPC sebelumnya di Yogyakarta, Surabaya, Bandung, dan Bogor.
Ketua H3 Indonesia periode 2024–2026 Yulia Maria menegaskan bahwa H3 Summit menjadi momentum kolaborasi menuju pariwisata berkelanjutan.
“Kami percaya komunikasi yang tepat berperan penting memperkuat komitmen keberlanjutan dan reputasi perhotelan Indonesia. Harapannya, forum ini menjadi langkah konkret mewujudkan pariwisata yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing global,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (26/9/2025).
