KOMPAS.com – Peringatan Hari Pariwisata Dunia 2025 yang jatuh pada Sabtu (27/9/2025) menyoroti transformasi berkelanjutan sektor pariwisata. Lewat tema “Tourism and Sustainable Transformation”, seluruh stakeholder industri pariwisata diajak untuk melindungi Bumi dan sekaligus membuka peluang bagi komunitas lokal.
Tema tersebut pun sangat relevan bagi Indonesia dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Dari terumbu karang dan hutan hujan tropis hingga warisan budaya berabad-abad, kekayaan alam dan budaya Nusantara menjadi tulang punggung pertumbuhan pariwisata.
Meski demikian, terdapat tantangan bagi sektor pariwisata, yakni memastikan pertumbuhan sektor itu memberi manfaat bagi masyarakat lokal, sembari tetap menjaga ekosistem untuk generasi mendatang.
Secara global, tren perjalanan berkelanjutan terus menguat. Menurut United Nations World Tourism Organization (UNWTO), 83 persen wisatawan menilai, keberlanjutan merupakan hal penting.
Sebanyak 75 persen di antaranya pun berencana mengambil pilihan produk ramah lingkungan dalam setahun ke depan. Angka tersebut naik 16 persen jika dibandingkan 2021.
Di Indonesia, sektor pariwisata sedang bertumbuh. Data Kementerian Pariwisata mencatat, perjalanan wisata domestik pada kuartal I 2025 mencapai 282,41 juta. Angka ini naik 12,71 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya.
Lonjakan tersebut menjadi peluang besar untuk mengarahkan pertumbuhan pariwisata ke arah yang lebih inklusif dan berkelanjutan serta memberdayakan masyarakat di berbagai daerah.
Sebagai online travel agent (OTA) pertama di Indonesia, tiket.com pun menunjukkan komitmennya dalam menggerakkan transformasi berkelanjutan sektor pariwisata.
Co-Founder dan CMO tiket.com Gaery Undarsa menjelaskan, pariwisata bukan lagi hanya pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain. Sektor pariwisata juga harus menciptakan dampak nyata.
“Kami percaya, perjalanan bisa menjawab tantangan keberlanjutan, mendorong pertumbuhan inklusif, dan memberi manfaat bagi masyarakat sekaligus bumi,” ujar Gaery seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (1/10/2025).
Inisiatif tiket.com untuk keberlanjutan
Lewat Jagoan Pariwisata, tiket.com memberdayakan pelaku usaha desa wisata agar bisa berbagi cerita tentang destinasi mereka dan membimbing mereka membangun masa depan usaha yang berkelanjutan.Komitmen keberlanjutan tersebut diwujudkan melalui Blibli Tiket Action. Payung inisiatif keberlanjutan ini menyatukan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh ekosistem Blibli Tiket.
Melalui inisiatif ini, lanjut Gaery, tiket.com memperluas dampak mulai dari penyediaan akomodasi ramah lingkungan hingga promosi destinasi wisata alternatif yang inklusif dan bertanggung jawab. Dengan begitu, keberlanjutan tidak hanya menjadi komitmen, tapi bagian integral dari strategi bisnis perusahaan.
Salah satu inisiatif unggulan tiket.com adalah program Jagoan Pariwisata. Program ini memberikan pendampingan, pelatihan, serta pembekalan digital bagi pelaku usaha desa wisata untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.
Dengan menampilkan bisnis lokal di platform tiket.com, program Jagoan Pariwisata membantu desa wisata menjangkau audiens lebih luas, memastikan pendapatan tetap berputar di komunitas, serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
“Lewat Jagoan Pariwisata, kami memberdayakan pelaku usaha desa wisata agar bisa berbagi cerita tentang destinasi mereka dan membimbing mereka membangun masa depan usaha yang berkelanjutan,” tegas Gaery.
Hingga 2025, setidaknya 255 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari berbagai daerah di Indonesia telah berpartisipasi. Masing-masing UMKM menawarkan pengalaman otentik yang merefleksikan kekayaan budaya lokal demi mendukung pertumbuhan ekonomi komunitasnya.
Inisiatif selanjutnya adalah tiket Green. Inisiatif ini memberikan opsi bagi wisatawan yang menginginkan perjalanan wisata yang berkelanjutan.
Melalui fitur tiket Green, wisatawan dapat memilih akomodasi dengan praktik ramah lingkungan terverifikasi, mulai dari hotel hemat energi hingga eco-lodge minim limbah.
Sejak diluncurkan pada 2024, jumlah properti berkelanjutan yang terdaftar di tiket Green meningkat lebih dari dua kali lipat. Dari 1.000, jumlahnya melonjak menjadi lebih dari 2.500 properti di Indonesia dan Asia Tenggara pada 2025.
Pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan permintaan wisatawan dan komitmen bisnis terhadap praktik lebih hijau.
“Lewat tiket Green, kami memudahkan wisatawan menyesuaikan perjalanan dengan nilai yang mereka pegang,” kata Gaery.
Selain itu, lanjutnya, keberadaan tiket Green juga memberi pengakuan bagi bisnis yang berkomitmen pada keberlanjutan dan sekaligus memberi keyakinan kepada wisatawan bahwa pilihan mereka benar-benar berarti.
Gaery menambahkan, transformasi pariwisata sebagai kekuatan positif hanya dapat dicapai melalui kolaborasi. Untuk itu, diperlukan upaya kolektif bersama.
“Kami tidak bisa mengubah lanskap pariwisata sendirian. Diperlukan kolaborasi, visi bersama, serta aksi kolektif,” tambah Gaery.
Melalui inisiatif seperti Jagoan Pariwisata dan tiket Green, tiket.com menunjukkan bahwa inovasi bisnis, pemberdayaan komunitas, dan tanggung jawab lingkungan dapat bersinergi.
“Pesan tiket.com di Hari Pariwisata Dunia 2025 ini jelas, yakni di abad ke-21, perjalanan tidak lagi sekadar menjelajah dunia, tetap juga menjaganya untuk generasi mendatang,” imbuh Gaery.