KOMPAS.com - Emil Audero yang telah resmi menjadi WNI berkembang karena didikan Gianluigi Buffon. Lesatan Gianluigi Donnarumma juga memacunya.
Proses pengambilan sumpah WNI telah dijalani Emil Audero di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kota Roma, Italia, pada Senin (10/3/2025).
Emil Audero mengambil sumpah WNI bersama Joey Pelupessy (Lommel) dan Dean James (Go Ahead Eagles)
Kiper 28 tahun yang kini membela Palermo itu diproyeksikan masuk skuad timnas Indonesia yang akan melakoni dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia (20/3/2025) dan Bahrain (25/3/2025) pada Maret ini.
"Kehadiran Joey, Dean, dan Emil tentu akan menambah kekuatan timnas Indonesia saat bertemu Australia dan Bahrain nantinya," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
"Tentu bergabungnya mereka akan menambah pilihan dan variasi formasi yang akan diterapkan pelatih Patrick Kluivert. Selain itu kedalaman tim juga semakin lengkap," ujar Erick Thohir dilansir dari situs resmi PSSI.
Audero punya pengalaman panjang merasakan kompetisi level atas Eropa. Ia pernah membantu Juventus (2014-2014-2016-2017) dan Inter Milan (2023-2024) menjadi juara Liga Italia kendati bukan berstatus sebagai kiper utama.
Pada kurun 2016-2019, Audero berstatus sebagai pemain Juventus. Ia pertama kali dipanggil ke tim utama Juve pada 2019, semasa tim masih dibesut Massimiliano Allegri.
Ketika musim 2016-2017 tiba, Audero naik pangkat sebagai kiper ketiga Juventus, di belakang Neto dan sang nama legendaris, Gianluigi Buffon.
Karena itu, Audero punya kesempatan langka untuk berkembang bersama salah satu kiper terbaik dunia.
Ia sehari-hari bisa mengamati bagaimana Buffon bekerja dalam latihan. Ia mendapatkan banyak ilmu dari kiper yang biasa disapa Gigi tersebut.
“Buffon, tentu saja," ketika Audero ditanya soal figur idolanya, dilansir dari Sky Sport Italia pada 2017 silam.
"Bagi saya, dia adalah segalanya, idola, model, referensi, teladan," ucap Audero tentang Buffon, sosok yang membawa Juventus 10 kali juara Liga Italia.
"Saya menulis pesan kepadanya di awal tahun untuk mendoakan musim yang hebat baginya."
"Dan berlatih berdampingan dengan seseorang seperti itu, selama bertahun-tahun, pasti tidak buruk sama sekali. Bukankah begitu?"
"Rasanya seperti hidup dalam mimpi setiap hari. Sebuah sensasi yang terus menerus," ujar Audero.
Kenangan di Juventus bukan cuma soal Buffon. Audero juga menceritakan pengalaman uniknya menghadapi Paulo Dybala dalam sesi latihan.
Audero nyaris tidak pernah bisa menghentikan tendangan bebas Dybala.
"Paulo benar-benar membuat saya berkeringat! Dia luar biasa. Tentu saja, berhadapan setiap hari dengan para pemain terbaik adalah sebuah privilese, dan bagi saya pribadi, itu sangat bermanfaat," ucap Audero yang lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada Januari 1997.
Pada masa itu, di pertengahan 2017, Audero kemudian melakoni masa peminjaman di Venezia, Audero juga mengaku terpacu oleh lesatan kiper muda bernama Gianluigi Donnarumma.
Waktu itu, Audero merupakan salah satu nama penjaga gawang muda menjanjikan di kancah sepak bola Negeri Piza.
Seperti diketahui, Audero sempat membela timnas Italia untuk sejumlah level kategori usia.
Ia bahkan sempat menjadi starter timnas Italia U21 di depan Simone Scuffet, salah satu kiper berbakat lain.
Namun, tiba-tiba, ada bocah bernama Gianluigi Donnaruma yang mencatat debut Liga Italia bersama AC Milan pada usia 16 tahun di tahun 2015. Persaingan menuju timnas Italia senior pun kian ramai.
“Donnarumma! Ia harus menjadi stimulus bagi para penjaga gawang muda seperti saya, karena, terlepas dari usianya, ia melakukan sesuatu yang luar biasa," ucap Audero pada 2017.
Pada September 2016, saat masih berumur 17 tahun, Donnarumma menyalip Audero dan lebih dulu mencatat penampilan senior di timnas Italia.
"Ia adalah sebuah titik acuan," kata Audero soal Donnarumma yang lebih muda dua tahun dari dirinya.
Audero tampil apik selama menjalani masa peminjaman di klub Serie B, yakni Venezia asuhan Filippo Inzaghi pada 2017-2018. Ia nyaris saja membawa tim beralias Il Lagunari itu promosi ke Serie A.
Setelah itu, Audero sempat dipinjamkan lagi Juventus ke Sampdoria pada 2018-2019. Ia kembali menyuguhkan performa apik dengan mengemas 11 clean sheet dan membawa Blucerchiati finis di peringkat sembilan.
Sampdoria pun mempermanenkan transfer Audero pada musim panas 2019. Setelah membela panji Sampdoria, Audero sempat membela Inter pada 2023-2024 dengan status pinjaman dan merasakan nikmat juara Liga Italia.
Ia kemudian ditebus oleh tim promosi Como 1907 pada musim panas 2024 silam. Setelah kehilangan status sebagai kiper utama Como, Audero kemudian pindah ke Palermo sebagai pinjaman pada Januari 2025 kemarin.
https://bola.kompas.com/read/2025/03/11/14053388/emil-audero-dididik-buffon-dipacu-donnarumma-dibuat-keringatan-dybala