KOMPAS.com - Klub La Liga, Sevilla dikabarkan segera dijual karena diketahui terjadi masalah internal dan utang klub.
Mengutip laporan dari Marca, tujuan dari penjualan Sevilla adalah untuk menstabilkan manajemen dan mengakhiri perpecahan internal.
Beberapa tuduhan terdengar jika perpecahan mewarnai perjalanan Sevilla dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Juventus Hilang Kesabaran, 4 Kandidat Siap Gantikan Igor Tudor
Sebuah konsorsium yang menamakan diri La Tercera Via (Jalan Ketiga) berupaya untuk merampungkan proses akuisisi Sevilla.
Tujuannya tak lain untuk mengembalikan kejayaan klub yang saat ini terpuruk di posisi ke-17 atau terpaut satu tingkat dari zona degradasi.
La Tercera Via yang dipimpin oleh Antonio Lappi dan Feder Quintero ingin segera menyelesaikan proses jual beli dan membawa pulang pelatih, Monchi.
Quintero dalam sebuah podcast Entre Perdidas y Ganancias pernah menyinggung pentingnya sosok Monchi bagi Sevilla.
Baca juga: Hansi Flick Absen Saat Barca Lawan Madrid, Tak Tahu Bilang Apa soal Wasit
"Hanya satu hal yang berubah yang membuat model ini gagal."
"Datanya ada di sana (Monchi). Ada seseorang yang pergi ke Roma selama dua tahun dan sekarang berada di Birmingham," jelasnya.
Sebanyak enam pihak yang berminat telah menilai kondisi keuangannya dalam beberapa pekan terakhir, berupaya mengambil alih kendali klub Nervion.
Menurut Radio Sevilla dan dikonfirmasi oleh MARCA, La Tercera Via menjadi pihak yang paling serius mengajukan penawaran awal untuk saham terbesar di klub.
Transaksi ini kabarnya dapat diselesaikan bahkan sebelum akhir tahun.
Grup L&Q, yang terdiri dari dua pengusaha yang berbasis di Sevilla, telah mengajukan proposal antara 2.400 euro dan 2.800 euro per saham, dengan valuasi yang akan menetapkan harga total antara 320 euro dan 350 juta euro.
Aksi Sergio Ramos dalam laga Liga Spanyol 2023-2024 antara Sevilla vs Bilbao di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, 4 Januari 2024. (Photo by CRISTINA QUICLER / AFP)Saat itu, ketika tim sering berkompetisi di kualifikasi Eropa, nilai sahamnya antara 3.000 euro dan 4.000 euro per saham, tetapi situasi saat ini tidak seperti itu.
Akhir Juni lalu, Antonio Lappi pertama kali membicarakannya.