KOMPAS.com - Konsumsi alkohol selama ini dikenal berisiko terhadap beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, usus besar, esofagus, dan hati.
International Agency for Research on Cancer (IARC) menggolongkan alkohol sebagai karsinogen golongan-1, yang berarti ada bukti bahwa alkohol menyebabkan kanker.
Namun, hubungan antara alkohol dan kanker pankreas masih belum jelas.
Kini, sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa konsumsi alkohol secara rutin dapat meningkatkan risiko kanker pankreas, seperti yang dilansir dari Eating Well pada Minggu (31/5/2025).
Kanker pankreas termasuk jenis kanker yang sering terdeteksi pada tahap lanjut, sehingga peluang kesembuhannya cenderung kecil.
Angka kematian akibat kanker pankreas mencapai 5 persen dari total kematian akibat kanker di dunia, dengan insiden dan angka kematian 4 sampai 5 kali lebih tinggi di wilayah Eropa, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, dan Asia Timur dibandingkan wilayah lain di dunia.
Baca juga: Temuan Penelitian: Minum Alkohol Tiap Hari Tingkatkan Tekanan Darah
Sebuah studi tentang hubungan minum alkohol dan kanker pankreas dilakukan oleh sebuah badan peneliti internasional dan diterbitkan di PLOS Medicine pada 20 Mei 2025.
Para peneliti mengumpulkan data dari 30 studi global yang melibatkan hampir 2,5 juta peserta dengan rata-rata usia 57 tahun, 62 persen di antaranya wanita.
Peserta diikuti selama rata-rata 16 tahun, selama masa itu lebih dari 10.000 peserta didiagnosis kanker pankreas.
Analisis statistik memperhitungkan berbagai faktor demografis, seperti jenis kelamin, negara asal, kebiasaan merokok, berat badan, tinggi badan, ras, etnis, tingkat pendidikan, aktivitas fisik, dan status diabetes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibandingkan dengan peminum ringan, peminum moderat memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker pankreas.
Peminum moderat didefinisikan sebagai konsumsi alkohol 30 gram (30 ml) atau lebih per hari untuk pria, dan 15 gram (15) atau lebih per hari untuk wanita.
Satu takaran standar minuman beralkohol mengandung sekitar 15 gram (15 ml) alkohol.
Baca juga: Berapa Batas Aman Minum Alkohol?
Rincian temuan penelitian internasional ini sebagai berikut:
Risiko tertinggi ditemukan pada konsumsi bir dan liquor, sementara konsumsi wine tidak menunjukkan hubungan signifikan.
Tidak ditemukan hubungan antara konsumsi alkohol dan kanker pankreas pada peserta asal Asia.
Namun, para peneliti mengakui keterbatasan studi, seperti data konsumsi alkohol yang dilaporkan sendiri oleh peserta yang cenderung kurang tepat.
Lalu, pengukuran konsumsi hanya berdasarkan tahun terakhir tanpa mempertimbangkan pola konsumsi di masa lalu atau kebiasaan minum berlebihan dalam waktu singkat (binge drinking).
Baca juga: Kebiasaan Minum Alkohol Akan Merusak Hati
Dengan hasil peneltian ini diharapkan bisa menjadi pertimbangan penting bagi masyarakat untuk membuat keputusan yang tepat terkait konsumsi alkohol.
Karena kanker pankreas sering terdeteksi saat sudah lanjut, risiko yang meningkat akibat minum alkohol harus diperhatikan.
“Jika Anda seorang wanita yang mengonsumsi satu minuman alkohol per hari atau pria dua minuman per hari, menurut studi ini Anda mungkin sedang meningkatkan risiko terkena kanker pankreas,” demikian kutipan hasil studi tersebut.
Risiko ini akan semakin bertambah seiring peningkatan konsumsi alkohol, terutama dari bir dan liquor.
Para ahli dari National Institutes of Health menekankan bahwa mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang lebih sedikit lebih baik untuk kesehatan daripada mengonsumsi lebih banyak.
Selain itu, binge drinking juga membawa konsekuensi negatif bagi kesehatan.
Penting untuk menilai kebiasaan minum, seberapa sering dan berapa banyak yang dikonsumsi.
Alkohol juga berpengaruh pada risiko penyakit jantung, gangguan tidur, dan menurunkan kekebalan tubuh.
Bagi yang merasa kesulitan mengurangi atau berhenti minum alkohol, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
Baca juga: Apa Diabetes Menyebabkan Kanker Pankreas? Ini Penjelasannya...
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang