KOMPAS.com - Setelah menjalani operasi transplantasi ginjal, seorang donor ginjal tetap bisa menjalani hidup sehat dan produktif.
Bahkan, menurut sejumlah pakar, seorang donor ginjal justru cenderung memiliki kesadaran kesehatan yang lebih tinggi dan berpotensi menjalani hidup lebih baik daripada masyarakat umum.
Dalam diskusi mengenai transplantasi ginjal di Jakarta pada Selasa, dokter spesialis urologi konsultan uro-onkologi Prof Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U(K), FICRS, Ph.D., mengatakan bahwa donor ginjal pada dasarnya adalah orang sehat yang telah melalui proses skrining ketat.
Baca juga: Dokter Sebut Orang yang Donor Ginjal Bisa Hidup Lebih Sehat, Ini Tipsnya…
“Dari beberapa penelitian sebenarnya sudah menunjukkan bahwa ternyata orang yang mendonorkan ginjalnya itu bisa hidup lebih baik dan lebih sehat, itu dibandingkan kita (bukan pendonor),” ujar Agus seperti yang dikutip dari Antara pada Selasa (1/7/2025).
Agus mengungkapkan bahwa salah satu syarat menjadi donor ginjal ialah orang sehat yang bersedia mendonorkan ginjalnya untuk pasien transplantasi.
Itu biasanya adalah orang yang sadar akan kesehatan karena harus melewati skrining yang jauh lebih kuat.
“Karena kita berharap dengan mendonorkan ginjal yang satu itu, donor ini perlu juga tetap hidup lebih lama atau hidup cukup baik," ujarnya.
Agus menambahkan bahwa perkembangan teknologi medis, khususnya teknik operasi minimal invasif seperti laparoskopi, membuat proses pengambilan ginjal dari pendonor menjadi lebih efisien dengan masa pemulihan yang lebih cepat.
Berikut artikel ini akan mengulas mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan setelah mendonorkan ginjal.
Baca juga: Gejala Gagal Ginjal yang Dikenal Sebagai Silent Disease
Saat ini, fasilitas layanan kesehatan umumnya melakukan operasi transplantasi ginjal dengan metode laparoskopi atau robotik.
Kedua jenis operasi ini bersifat minimal invasif, sehingga hanya memerlukan sayatan kecil dan memungkinkan tubuh untuk pulih lebih cepat.
Menurut National Kidney Foundation, pendonor ginjal biasanya dirawat di rumah sakit selama 1–2 malam setelah operasi transplantasi.
Tim medis biasanya masih perlu melakukan pemantauan sekitar satu minggu.
Pada masa awal pemulihan, pendonor bisa mengalami:
Menurut Nasional Kidney Foundation, sebagian besar pendonor akan pulih total dalam waktu empat hingga enam minggu setelah operasi (NKF, 2023).
Baca juga: Kata Dokter: Lemes dan Gatal Saja Bisa Jadi Gejala Gagal Ginjal Stadium 5
Setelah mendonorkan ginjal, sebenarnya tidak ada larangan makanan khusus, tetapi pola makan sehat dan seimbang sangat disarankan.
Menurut Karen Miller, RN., selaku National Kidney Registry Medical Board sekaligus Lead Kidney Transplant Coordinator di University of Wisconsin-Madison, mengatakan asupan makanan yang utama harus diperhatikan adalah protein, garam, dan cairan.
Pendonor tetap membutuhkan protein, tetapi hindari konsumsi berlebihan.
Diet tinggi protein bisa memberi beban kerja lebih besar bagi ginjal yang tersisa.
Rekomendasi konsumsi protein harian adalah 0,8 gram per kilogram berat badan.
Sumber protein yang baik untuk donor ginjal, meliputi telur, ayam, daging tanpa lemak, produk kedelai (edamame, tempe, dan tahu), kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Sementara itu, sosis, bacon, ham, bakso, adalah makanan olahan yang harus dihindari, karena tinggi garam dan pengawet.
Baca juga: Dari Paus Fransiskus yang Didiagnosis Gagal Ginjal, Apa Saja Gejalanya?
Miller mengatakan bahwa menjaga asupan cairan sangat penting untuk mendukung fungsi ginjal dan mencegah batu ginjal, terutama bagi mereka yang hanya memiliki satu ginjal.
Ia menyarankan untuk memperbanyak minum saat cuaca panas atau setelah olahraga.
Namun, ada beberapa minuman yang harus dihindari, yaitu yang bisa memicu dehidrasi, seperti minuman berkafein, alkohol, dan minuman berkarbonasi.
Setelah melalui transplantasi, donor ginjal harus benar-benar membatasi konsumsi garam.
Miller mengatakan bahwa mengontrol asupan garam membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) telah merekomendasikan asupan garam maksimal 5 gram (1 sendok teh) yang setara 2.000 miligram natrium/sodium setiap harinya.
Miller menyarankan untuk donor ginjal lebih memilih menggunakan bumbu bebas garam, seperti rempah-rempah alami, cuka, atau perasan lemon.
Lalu, lebih disarankan untuk memilih makanan segar dan menghindari makanan olahan tinggi sodium, seperti sup instan, makanan kaleng, dan keripik.
Baca juga: Rutin Makan Seblak Picu Gagal Ginjal Tidak Langsung, Pelajari Faktor Risikonya
Setelah pemulihan penuh, donor ginjal bisa secara bertahap melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk olahraga ringan.
Namun, Miller memperingatkan beberapa hal ini:
Menghindari mengangkat beban berat selama 6 minggu pertama
Tidak mengemudi selama 1-2 minggu
Menghindari olahraga kontak fisik yang berisiko cedera ginjal.
Jika ingin tetap aktif secara fisik, pendonor dapat menggunakan pelindung seperti rompi berlapis, dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan tim transplantasi.
Setelah operasi, sebagian pendonor ginjal mungkin mengalami perubahan emosi, seperti merasa "down" atau tidak bersemangat.
Hal ini biasanya hanya berlangsung selama masa pemulihan awal.
Adapun beberapa tips untuk mengatasi perubahan emosi tersebut, antara lain:
Baca juga: Kenali Sindrom Nefrotik yang Bisa Jadi Penyebab Gagal Ginjal
Seorang donor ginjal umumnya tidak memerlukan obat jangka panjang.
Namun, penting untuk melakukan pemeriksaan tahunan ke dokter untuk mengecek tekanan darah, fungsi ginjal (GFR), dan urine.
Meski sangat jarang, risiko jangka panjang, seperti tekanan darah tinggi atau gagal ginjal, tetap ada bagi setiap orang yang telah mendonorkan ginjalnya.
Menurut National Kidney Foundation, kurang dari 1 persen pendonor mengalami gagal ginjal dan memerlukan transplantasi.
Jika itu terjadi, orang tersebut biasanya akan mendapatkan prioritas dalam daftar tunggu transplantasi ginjal.
Dengan demikian, seseorang tidak akan mengalami penurunan kualitas hidup secara mendadak setelah donor ginjal.
Dengan mengikuti pola makan sehat, menjaga hidrasi, mengelola aktivitas fisik, serta rutin memeriksakan kesehatan, seorang donor ginjal bisa hidup sehat dan aktif dalam jangka panjang.
Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan untuk menawarkan nasihat medis.
Referensi:
“Pendonor Ginjal Dinilai Bisa Hidup Lebih Baik dan Sehat”. Antara. Diakses Juli 2025.
“About Life After Donating a Kidney”. National Kidney Foundation. Diakses Juli 2025.
“Life After Kidney Donation: Diet & Nutrition”. National Kidney Registry. Diakses Juli 2025.
Baca juga: Gaya Hidup Sehat pada Anak untuk Cegah Gagal Ginjal dan Cuci Darah
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang