NUSANTARA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Balikpapan mendukung sepenuhnya pembangunan jalan tol yang menghubungkan Kota Balikpapan-Ibu Kota Nusantara (IKN).
Salah satu ruas jalan tol yang akan dibangun ini merupakan Seksi 1A dan 1B yang dimulai dari pintu keluar Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan dan terkoneksi dengan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud menunjukkan komitmennya dengan melakukan konsolidasi bersama Forkopimda untuk kelancaran proyek ini, termasuk penyelesaian masalah pembebasan lahan.
Baca juga: IKN Masuk 10 Besar Kota dengan Pertumbuhan Properti Paling Prospektif
“Sebagai bagian dari Forkopimda, Pemerintah Kota mendukung sepenuhnya pembangunan jalan tol ini. Kami akan membantu dalam hal yang diperlukan, termasuk konsolidasi terkait permasalahan sosial dan penyelesaian hak kepemilikan lahan,” ujar Rahmad, di Balikpapan, Jumat (17/1/2025).
Terkait pembebasan lahan, ia menegaskan pendekatan yang diterapkan adalah "ganti untung" demi memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat.
Rencananya, proses pembebasan lahan akan dilakukan pada 1 Februari 2025. Namun demikian, Rahmad menekankan perlunya sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Baca juga: Lelang Rusun Warga Terdampak IKN Selesai, Harga Penawaran Rp 90 Miliar
“Informasi yang kami terima, proses lelang akan dimulai awal Februari. Namun, pemerintah bersama pihak-pihak terkait akan memastikan masyarakat paham mengenai proses ini. Hak-hak mereka akan dilindungi, dan semua data akan dikaji secara teliti,” terang Rahmad.
Selain itu, dia berharap, kehadiran jalan tol ini dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang pada gilirannya berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Proyek jalan tol ini diharapkan menjadi langkah besar untuk mendukung konektivitas Balikpapan sebagai salah satu kota strategis di Kalimantan Timur, khususnya dalam mendukung mobilitas menuju IKN.
Adapun data teknis Jalan Tol IKN Seksi 1A dan 1B Bandara SAMS Sepinggan-Tol Balsam ini dirancang sepanjang 5 kilometer dengan struktur elevated atau layang.
Dana yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur konektivitas ini senilai Rp 1,9 triliun yang sepenuhnya dari APBN dengan skema multi years contract (MYC) atau kontrak tahun jamak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.