NUSANTARA, KOMPAS.com - Kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) memberikan dampak positif yang signifikan bagi Kota Balikpapan, terutama di sektor pariwisata.
Balikpapan sebagai kota penyangga turut merasakan limpahan berkah dari kedatangan 64.000 wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke IKN selama libur Lebaran.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (DPOP) Kota Balikpapan Cokorda Ratih Kusuma mengungkapkan apresiasi terhadap pengembangan IKN karena menjadi daya tarik utama wisatawan.
Baca juga: Kalahkan “Wisata Jokowi”, IKN Dikunjungi 64.000 Turis dalam 10 Hari
Dari hasil evaluasi dan testimoni, banyak di antara puluhan ribu wisawatan ini menginap di Balikpapan dan melanjutkan perjalanan (trip) ke IKN.
Selain itu, mereka juga menyempatkan diri untuk menikmati berbagai daya tarik wisata yang ada di Kota Balikpapan.
"Mereka berasal dari Pulau Jawa, di antaranya Surabaya, kemudian dari Kalimantan Selatan, bahkan ada dari Bali. Mereka menginap di Balikpapan," ujar Ratih kepada Kompas.com, Senin (14/4/2025).
Fenomena ini memberikan dampak positif yang nyata bagi berbagai sektor di Balikpapan. Sektor perhotelan merasakan peningkatan length of stay (lama tinggal) wisatawan.
Sektor kuliner dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga turut merasakan peningkatan omzet seiring dengan bertambahnya kunjungan wisatawan. Tak ketinggalan, sektor transportasi juga mengalami lonjakan permintaan.
Baca juga: Mengenal Arsari Group: Konglomerasi di Balik Investasi Strategis IKN
Pemerintah Kota Balikpapan juga aktif menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pelaku industri perhotelan dan agen perjalanan, untuk memaksimalkan potensi dampak positif ini.
Kerjasama dengan Jaringan Masyarakat Pariwisata (JMP) dan rencana pertemuan dengan rombongan wisatawan Taiwan menjadi bukti keseriusan Pemkot dalam menggarap potensi wisatawan IKN.
Wisata Bahari
Adapun untuk potensi wisata bahari dari Teluk Balikpapan menuju Jembatan Pulau Balang IKN juga menjadi perhatian.
Sebelumnya, sudah ada dua operator wisata bahari yang beroperasi menggunakan perahu pinisi.
Namun, karena adanya kendala kerjasama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), operasional wisata bahari ini sementara masih menunggu kelanjutan.
Baca juga: Kapan Prabowo Meresmikan Istana Garuda IKN?
Meskipun demikian, operator yang masih beroperasi mencatat tingkat keterisian yang tinggi, menunjukkan minat wisatawan terhadap jalur laut menuju IKN.