Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Arsari Group: Konglomerasi di Balik Investasi Strategis IKN

Kompas.com - 14/04/2025, 08:50 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

NUSANTARA, KOMPAS.com - Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menarik perhatian berbagai pihak, termasuk kalangan dunia usaha yang melihat potensi besar dalam pembangunan kota masa depan ini.

Salah satu nama yang berminat untuk berinvestasi di IKN adalah Arsari Group sebagaimana dikatakan Sekretaris Otorita IKN Bimo Adhi Nursanthyasto.

Menurut Bimo, Arsari Group akan membangun equestrian atau fasilitas olahraga berkuda di IKN.

Baca juga: Ada Hashim di Balik Pembangunan Pulau Suaka Orangutan Kelawasan

"Saat ini, kami sedang mencari lokasi alternatif untuk membangun fasilitas olahraga berkuda beserta ekosistem pendukungnya," ujar Bimo kepada Kompas.com.

Arsari Group akan merealisasikan rencana pengembangan equestrian ini pada tahun 2025.

 

Lantas, siapakah Arsari Group ini?

Jejak Bisnis Arsari Group

Arsari Group merupakan sebuah konglomerasi yang bergerak di berbagai sektor, termasuk perdagangan internasional, pengembangan, pertambangan, agribisnis, energi, dan lain-lain.

Didirikan oleh Hashim Djojohadikusumo, yang juga merupakan adik dari Presiden Prabowo Subianto, Arsari Group memiliki sektor bisnis yang terdiversifikasi.

Nama "Arsari" sendiri memiliki makna sentimental, diambil dari suku kata nama ketiga anak Hashim Djojohadikusumo: Aryo, Sara (Rahayu Saraswati), dan Indra.

Hal ini menunjukkan bahwa Arsari Group bukan sekadar entitas bisnis, tetapi juga memiliki akar keluarga yang kuat.

Meskipun beberapa sumber menyebutkan pendirian Arsari Group pada tahun 2013, jejak bisnis Hashim Djojohadikusumo telah dimulai jauh sebelumnya.

Dia tercatat pernah memimpin berbagai perusahaan di sektor perdagangan, sumber daya, manufaktur, dan lainnya.

Bahkan, Arsari Group menaungi PT Arsari Tambang, yang memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan timah di Bangka Belitung.

Selain pertambangan, Arsari Group juga memiliki bisnis di sektor lain seperti agribisnis, perkebunan karet, pengembangan energi terbarukan, dan teknologi pemanfaatan tenaga air.

Diversifikasi ini menunjukkan visi perusahaan untuk berkontribusi pada berbagai aspek pembangunan ekonomi Indonesia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau