CLEVELAND, KOMPAS.com - Di saat banyak orang memilih menikmati masa tua dengan bersantai, dr Howard Tucker, ahli saraf asal Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, justru membuktikan sebaliknya.
Di usianya yang telah menginjak 102 tahun, ia masih aktif mengajar dan menjalani berbagai kegiatan produktif, menepis anggapan bahwa usia senja berarti berhenti berkarya.
Tucker, dikenal sebagai dokter tertua di dunia yang masih praktik, telah merawat pasien selama hampir delapan dekade.
Baca juga: Manusia Tertua di Dunia Meninggal pada Usia 116 Tahun
Gelar tersebut secara resmi dianugerahkan oleh Guinness World Records sesaat sebelum ulang tahunnya yang ke-99.
Meski kini tak lagi menangani pasien, Tucker sama sekali belum pensiun. Ia masih mengajar mahasiswa kedokteran di Case Western Reserve University dan memberikan konsultasi dalam kasus-kasus medis-hukum, peran yang mampu ia emban berkat gelar sarjana hukum yang diraihnya pada usia 67 tahun.
Popularitas Tucker bahkan merambah dunia digital setelah cucunya membuat film dokumenter tentang kehidupannya berjudul What's Next. Ia pun kini menjadi viral di TikTok, menginspirasi banyak orang dengan semangat hidupnya.
Bagi Tucker, pensiun bukanlah tujuan. Ia meyakini bahwa memiliki tujuan hidup adalah kunci umur panjang.
"Pensiun, menurut saya, adalah musuh umur panjang," ujar Tucker, dikutip dari New York Post, Sabtu (31/5/2025). "Anda harus memiliki tujuan hidup dan bangun di pagi hari serta tahu apa yang akan Anda lakukan," tambahnya.
Tucker sendiri baru berhenti aktif menangani pasien pada usia 100 tahun, setelah rumah sakit tempatnya bertugas ditutup pada 2022.
Bahkan, ia sempat mencari pekerjaan baru, meski menyadari usianya menjadi kendala. "Tetapi saya akan terus berusaha," tegasnya.
Ia pun menyarankan agar siapa pun yang memutuskan pensiun tetap mencari kegiatan produktif.
"Jika mereka pensiun dari pekerjaan, mereka setidaknya harus melakukan sesuatu sebagai hobi, baik itu pekerjaan bersama atau hobi pribadi. Otak Anda butuh rangsangan setiap hari," tuturnya.
Pernyataan Tucker ini selaras dengan berbagai penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa memiliki tujuan hidup, terus belajar, dan aktif dalam kegiatan yang menuntut pemikiran kreatif serta pemecahan masalah, dapat menjaga ketajaman mental hingga usia lanjut.
Baca juga: Ini yang Dikerjakan Astronot Tertua NASA Don Pettit Selama 220 Hari di Luar Angkasa
Ayah dan ibunya meninggal dunia pada usia 84 dan 96 tahun. Namun, Tucker berpendapat bahwa faktor genetik hanyalah salah satu bagian dari persamaan.