Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lee Jae-myung Presiden Baru Korsel, Janji Damai dengan Korut

Kompas.com - 05/06/2025, 08:15 WIB
Albertus Adit,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Korea Selatan resmi menyatakan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat sebagai Presiden Korea Selatan yang baru. Pengumuman ini disampaikan Ketua KPU Nasional, Roh Tae-ak, pada Rabu (4/6/2025) pagi waktu setempat, sehari setelah pemungutan suara digelar.

Lee mengalahkan rival utamanya, Kim Moon-soo, kandidat konservatif dari partai mantan Presiden Yoon Suk Yeol. Yoon sebelumnya dimakzulkan usai mencoba memberlakukan darurat militer di akhir 2024.

Kemenangan Lee terjadi di tengah berbagai krisis yang melanda "Negeri Ginseng", mulai dari perlambatan ekonomi, tensi geopolitik yang meningkat, hingga ketegangan militer dengan Korea Utara dan Rusia.

Baca juga: Menang Pemilu, Lee Jae-myung Presiden Baru Korea Selatan

Selain itu, masyarakat masih terguncang oleh gejolak politik pasca-deklarasi darurat militer oleh Yoon, yang memicu kebangkitan kelompok sayap kanan dan menimbulkan kekhawatiran atas masa depan demokrasi di Korea Selatan.

Seruan persatuan dan dialog dengan Korut

Calon Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat saat berkampanye di Seoul pada 28 Mei 2025.AFP/JUNG YEON-JE Calon Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat saat berkampanye di Seoul pada 28 Mei 2025.
Dalam pidato kemenangannya di hadapan para pendukung, Lee menyerukan persatuan dan harapan baru bagi seluruh rakyat Korea Selatan.

“Meskipun kita mungkin telah berselisih untuk sementara waktu, bahkan mereka yang tidak mendukung kita tetaplah warga negara Republik Korea,” kata Lee.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk mendorong dialog dan kerja sama dengan Korea Utara. Lee berharap, kedua negara bisa menemukan jalan menuju hidup berdampingan secara damai dan saling menguntungkan.

Lee dijadwalkan menerima pengarahan telepon dari komandan tertinggi militer sebagai simbol pengalihan kendali pemerintahan.

Ia juga diperkirakan akan mengunjungi Pemakaman Nasional, sebuah tradisi yang dilakukan para presiden sebelumnya, termasuk Yoon.

Pelantikan presiden akan berlangsung secara sederhana di Gedung Majelis Nasional—lokasi yang sama saat Yoon berupaya mendeklarasikan darurat militer dengan pengerahan pasukan.

Hanya beberapa ratus tamu diundang dalam acara tersebut, berbeda dengan pelantikan presiden sebelumnya yang umumnya dihadiri puluhan ribu orang. Usai pelantikan, Lee akan menuju kantor kepresidenan untuk mulai membentuk kabinet baru.

Lee sebelumnya menyatakan, tidak akan menggunakan kantor kepresidenan yang dipindahkan ke Yongsan oleh mantan Presiden Yoon dari Blue House.

Fokus saat ini tertuju pada siapa yang akan ditunjuk sebagai kepala staf kepresidenan, perdana menteri, serta direktur Badan Intelijen Nasional.

Baca juga: Profil Lee Jae-myung, Presiden Baru Korea Selatan

Sambutan internasional

Hari pertama Lee juga diperkirakan diisi dengan sejumlah panggilan telepon dari para pemimpin dunia.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, disebut-sebut akan menjadi salah satu yang pertama memberikan ucapan selamat.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Wanita Bawa Kabur Uang Lotre Pacarnya Rp 42 Miliar, Diduga untuk Selingkuh
Wanita Bawa Kabur Uang Lotre Pacarnya Rp 42 Miliar, Diduga untuk Selingkuh
Internasional
Pejabat Rusia Sindir Kisruh Elon Musk dan Trump, Ajak Tesla Pindah ke Moskwa
Pejabat Rusia Sindir Kisruh Elon Musk dan Trump, Ajak Tesla Pindah ke Moskwa
Internasional
Suporter China Marah Kalah dari Indonesia, Terakhir ke Piala Dunia Saat Kelas 6 SD
Suporter China Marah Kalah dari Indonesia, Terakhir ke Piala Dunia Saat Kelas 6 SD
Internasional
Konflik Trump Vs Elon Musk Masuki Babak Baru, Saling Serang di Medsos
Konflik Trump Vs Elon Musk Masuki Babak Baru, Saling Serang di Medsos
Internasional
Hari Pertama, Presiden Baru Korsel Lee Jae-myung Merasa Kantor seperti Kuburan
Hari Pertama, Presiden Baru Korsel Lee Jae-myung Merasa Kantor seperti Kuburan
Internasional
Daging Jadi Barang Mewah Idul Adha di Gaza, Makan Tepung Sudah Bahagia
Daging Jadi Barang Mewah Idul Adha di Gaza, Makan Tepung Sudah Bahagia
Internasional
Rudal dan Drone Rusia Bombardir Ukraina, Awal dari Serangan Balasan?
Rudal dan Drone Rusia Bombardir Ukraina, Awal dari Serangan Balasan?
Internasional
Turis Intip Warga di Kamar Mandi, Desa Ini Langsung Pasang Aturan
Turis Intip Warga di Kamar Mandi, Desa Ini Langsung Pasang Aturan
Internasional
China Negara Kuat, Kenapa Sepak Bolanya Lemah?
China Negara Kuat, Kenapa Sepak Bolanya Lemah?
Internasional
Daftar 12 Negara yang Warganya Dilarang Masuk AS
Daftar 12 Negara yang Warganya Dilarang Masuk AS
Internasional
Kerja PP 700 Km Pakai Pesawat, Rachael Kaur Hanya Keluar Rp 5 Juta Per Bulan
Kerja PP 700 Km Pakai Pesawat, Rachael Kaur Hanya Keluar Rp 5 Juta Per Bulan
Internasional
Timnas China Akui Stres Lawan Indonesia, Tak Mau Tersingkir dari Piala Dunia 2026
Timnas China Akui Stres Lawan Indonesia, Tak Mau Tersingkir dari Piala Dunia 2026
Internasional
Lee Jae-myung Presiden Baru Korsel, Janji Damai dengan Korut
Lee Jae-myung Presiden Baru Korsel, Janji Damai dengan Korut
Internasional
Dituduh Tidak Diterima Berkuliah di Harvard, Trump Murka
Dituduh Tidak Diterima Berkuliah di Harvard, Trump Murka
Internasional
Tumbangnya Pemerintahan Belanda Setelah Koalisi Gagal Tahan Geert Wilders
Tumbangnya Pemerintahan Belanda Setelah Koalisi Gagal Tahan Geert Wilders
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau