Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Lee Jae-myung, Presiden Baru Korea Selatan

Kompas.com - 04/06/2025, 06:34 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber BBC

SEOUL, KOMPAS.com – Lee Jae-myung akhirnya menapaki jalan menuju kursi kepresidenan Korea Selatan setelah melewati berbagai tantangan berat.

Lee baru saja menang pemilu Korea Selatan yang digelar pada Selasa (3/6/2025). Dalam penghitungan suara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Korea Selatan menetapkan dan telah mengumumkan Lee Jae-myung resmi sebagai Presiden Korea Selatan yang baru.

Sebelum peristiwa darurat nasional 3 Desember 2024, karier politiknya sempat terancam oleh sejumlah kasus hukum, tuduhan korupsi, dan penyalahgunaan kekuasaan yang dapat menggagalkan pencalonannya.

Baca juga: Menang Pemilu, Lee Jae-myung Ditetapkan KPU Jadi Presiden Korea Selatan

Namun, krisis konstitusional yang terjadi saat itu mengubah peta politik Korea Selatan secara drastis. Gagalnya mantan presiden Yoon Suk Yeol memberlakukan darurat militer memicu rangkaian peristiwa yang membuka peluang bagi Lee meraih kemenangan.

Dalam waktu enam bulan, Lee Jae-Myung berhasil mendapatkan dukungan luas dari rakyat Korea Selatan.

Kandidat dari Partai Demokrat liberal ini dikenal sebagai sosok pekerja keras yang memulai kariernya dari buruh pabrik hingga akhirnya mencapai jabatan tertinggi di negara tersebut.

Menjelang pemilihan, Lee memang sudah diprediksi akan menang setelah lawan dari partai penguasa menyerah pada dini hari usai hari pencoblosan.

Kisah hidup dan profil Lee Jae-myung

Lee yang lahir 8 Desember 1963 di Andong, Gyeongsang Utara, Korea Utara dikenal sebagai tokoh yang kontroversial dengan gaya politik agresif.

Menurut Dr Lee Jun-han, profesor ilmu politik di Universitas Nasional Incheon, Lee kerap melakukan tindakan yang memicu perdebatan publik.

“Kehidupan Lee Jae-myung penuh dengan pasang surut, dan ia sering melakukan tindakan yang menimbulkan kontroversi,” ujar Dr. Lee kepada BBC.

Tindakan kontroversial itu biasanya terkait dengan upaya reformasi progresif, seperti janji Lee untuk menerapkan pendapatan dasar universal yang ia kampanyekan pada pilpres 2022. Reformasi ini menantang struktur kekuasaan dan status quo di Korea Selatan.

“Karena itu, sebagian orang sangat mendukungnya, sementara yang lain tidak mempercayai atau tidak menyukainya,” lanjut Dr Lee.

Baca juga: Hasil Sementara Pilpres Korea Selatan: Lee Jae-myung Unggul meski Dibayangi Kasus Hukum

“Ia adalah tokoh yang sangat kontroversial dan tidak konvensional yang membuat namanya terkenal dengan cara yang tidak sesuai norma tradisional Partai Demokrat,” imbuh dia.

Namun pada kampanye kali ini, Lee menggeser pendekatannya ke arah tengah dengan menekankan hubungan baik dengan Amerika Serikat dan fokus pada bisnis besar, khususnya menjelang negosiasi dagang dengan Presiden Donald Trump.

Masa kecil dan pendidikan

Lee lahir pada 1963 di sebuah desa pegunungan di Andong, Provinsi Gyeongbuk. Ia adalah anak kelima dari tujuh bersaudara. Masa kecil Lee penuh perjuangan, ia sempat membolos sekolah menengah untuk bekerja secara ilegal demi membantu keluarga.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau