Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Trump Vs Elon Musk Masuki Babak Baru, Saling Serang di Medsos

Kompas.com - 07/06/2025, 05:00 WIB
Albertus Adit,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Hubungan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan miliarder teknologi Elon Musk memasuki fase baru yang penuh ketegangan.

Setelah sempat terlihat saling mendukung, keduanya kini terlibat dalam konflik terbuka yang berdampak pada sektor politik hingga ekonomi.

Puncak ketegangan terjadi pada Kamis (5/6/2025) waktu setempat. Dalam pidato di Ruang Oval Gedung Putih, Trump menyampaikan kritik pedas terhadap Musk, yang sebelumnya dikenal sebagai pendukung sekaligus donatur kampanyenya.

Baca juga: Demi Nikahi Cucu Trump, Pria Ini Lompati Pagar Rumah Presiden AS

“Saya sangat kecewa dengan Elon. Saya telah banyak membantu Elon,” ujar Trump dengan nada tinggi di hadapan Kanselir Jerman Friedrich Merz, sebagaimana dikutip AFP, Jumat (6/6/2025).

Trump juga menyebut hubungan mereka kini berada di ujung tanduk. “Elon dan saya memiliki hubungan yang hebat. Saya tidak tahu apakah kami akan tetap seperti itu lagi,” katanya.

Presiden AS berusia 78 tahun tersebut bahkan menyebut Musk “gila” dan mengeklaim bahwa bos Tesla dan SpaceX itu diminta mundur dari jabatannya di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Ia menambahkan, kondisi fisik Musk yang semakin kurus menjadi salah satu alasannya.

Pernyataan Trump langsung dibalas oleh Musk melalui platform media sosial miliknya, X. Ia menyebut Trump sebagai pribadi yang tidak tahu berterima kasih. Tak hanya itu, Musk juga menyindir keterkaitan Trump dengan skandal Jeffrey Epstein.

"Semoga harimu menyenangkan, DJT!" tulis Musk dalam unggahan bernada sindiran, merujuk pada inisial Donald John Trump.

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menanggapi unggahan Musk sebagai bentuk kekecewaan pribadi.

Ia menyebut Musk frustrasi karena kebijakan-kebijakannya tidak masuk dalam rancangan undang-undang anggaran pemerintah, yang sebelumnya dijuluki Trump sebagai One Big Beautiful Bill.

Baca juga: Apa Alasan Trump Larang Warga dari 12 Negara Masuk AS?

Ketegangan makin meruncing ketika Musk menyebut bahwa Trump tak akan mampu memenangi pilpres AS 2024 tanpa bantuannya. Ia bahkan menyatakan persetujuannya atas seruan pemakzulan Trump dari seorang pengguna X, hanya dengan satu kata: “Ya”.

Selain itu, Musk juga mengecam kebijakan tarif global ala Trump yang dinilainya bisa memicu resesi ekonomi.

Ancaman kontrak pemerintah dan respons dari SpaceX

Menanggapi rangkaian pernyataan tersebut, Trump mengancam akan mencabut berbagai kontrak pemerintah yang saat ini dimiliki perusahaan-perusahaan Musk, termasuk SpaceX dan penyedia layanan internet satelit Starlink.

“Cara termudah untuk menghemat uang dalam anggaran kita, miliaran dan miliaran dollar, adalah dengan menghentikan subsidi dan kontrak pemerintah Elon,” tulis Trump di platform Truth Social.

Sebagai balasan, Musk mengumumkan rencana penonaktifan pesawat luar angkasa Dragon milik SpaceX, yang selama ini digunakan NASA untuk mengangkut astronot ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Halaman:


Terkini Lainnya

Wanita Bawa Kabur Uang Lotre Pacarnya Rp 42 Miliar, Diduga untuk Selingkuh
Wanita Bawa Kabur Uang Lotre Pacarnya Rp 42 Miliar, Diduga untuk Selingkuh
Internasional
Pejabat Rusia Sindir Kisruh Elon Musk dan Trump, Ajak Tesla Pindah ke Moskwa
Pejabat Rusia Sindir Kisruh Elon Musk dan Trump, Ajak Tesla Pindah ke Moskwa
Internasional
Suporter China Marah Kalah dari Indonesia, Terakhir ke Piala Dunia Saat Kelas 6 SD
Suporter China Marah Kalah dari Indonesia, Terakhir ke Piala Dunia Saat Kelas 6 SD
Internasional
Konflik Trump Vs Elon Musk Masuki Babak Baru, Saling Serang di Medsos
Konflik Trump Vs Elon Musk Masuki Babak Baru, Saling Serang di Medsos
Internasional
Hari Pertama, Presiden Baru Korsel Lee Jae-myung Merasa Kantor seperti Kuburan
Hari Pertama, Presiden Baru Korsel Lee Jae-myung Merasa Kantor seperti Kuburan
Internasional
Daging Jadi Barang Mewah Idul Adha di Gaza, Makan Tepung Sudah Bahagia
Daging Jadi Barang Mewah Idul Adha di Gaza, Makan Tepung Sudah Bahagia
Internasional
Rudal dan Drone Rusia Bombardir Ukraina, Awal dari Serangan Balasan?
Rudal dan Drone Rusia Bombardir Ukraina, Awal dari Serangan Balasan?
Internasional
Turis Intip Warga di Kamar Mandi, Desa Ini Langsung Pasang Aturan
Turis Intip Warga di Kamar Mandi, Desa Ini Langsung Pasang Aturan
Internasional
China Negara Kuat, Kenapa Sepak Bolanya Lemah?
China Negara Kuat, Kenapa Sepak Bolanya Lemah?
Internasional
Daftar 12 Negara yang Warganya Dilarang Masuk AS
Daftar 12 Negara yang Warganya Dilarang Masuk AS
Internasional
Kerja PP 700 Km Pakai Pesawat, Rachael Kaur Hanya Keluar Rp 5 Juta Per Bulan
Kerja PP 700 Km Pakai Pesawat, Rachael Kaur Hanya Keluar Rp 5 Juta Per Bulan
Internasional
Timnas China Akui Stres Lawan Indonesia, Tak Mau Tersingkir dari Piala Dunia 2026
Timnas China Akui Stres Lawan Indonesia, Tak Mau Tersingkir dari Piala Dunia 2026
Internasional
Lee Jae-myung Presiden Baru Korsel, Janji Damai dengan Korut
Lee Jae-myung Presiden Baru Korsel, Janji Damai dengan Korut
Internasional
Dituduh Tidak Diterima Berkuliah di Harvard, Trump Murka
Dituduh Tidak Diterima Berkuliah di Harvard, Trump Murka
Internasional
Tumbangnya Pemerintahan Belanda Setelah Koalisi Gagal Tahan Geert Wilders
Tumbangnya Pemerintahan Belanda Setelah Koalisi Gagal Tahan Geert Wilders
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau