KOMPAS.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso (Busan) melepas ekspor perdana 8.872 pasang produk alas kaki senilai 38.000 dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 618 juta ke Kuwait, Selasa (3/6/2025).
Produk alas kaki tersebut merupakan buatan CV Rumah Jeddiah, salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) asal Surabaya, Jawa Timur, yang fokus pada produksi alas kaki dan telah berorientasi pada pasar ekspor.
Dalam kesempatan itu, Mendag Busan mengapresiasi ekspor perdana produk lokal ke Kuwait.
Menurutnya, keberhasilan UMKM alas kaki menembus pasar ekspor dapat diikuti oleh UMKM lain.
Mendag Busan menilai momentum ekspor ke Kuwait harus dimanfaatkan optimal agar produk Indonesia semakin menunjukkan daya saing di pasar global.
Baca juga: Prabowo Minta Pengusaha Indonesia Belajar dari China soal Cara Masuk ke Pasar Global
“Kami harap produk UMKM tidak hanya beredar di pasar dalam negeri, tetapi juga semakin banyak yang (menembus) pasar ekspor. Ekspor alas kaki ke Kuwait ini menunjukkan bahwa produk Indonesia mampu bersaing secara global, bahkan di kawasan yang belum banyak dijajaki eksportir kita,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (4/6/2025).
Mendag Busan menegaskan, produk yang diekspor harus memiliki kualitas dan daya saing tinggi.
Meski baru pertama kali mengekspor ke Kuwait, CV Rumah Jeddiah sudah memiliki pengalaman ekspor sebelumnya.
Pada Desember 2024, perusahaan tersebut mengekspor 5.000 pasang sepatu ke Libya, Afrika Utara, dengan nilai transaksi hampir 22.000 dollar AS.
Dengan pendekatan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat, CV Rumah Jeddiah berhasil memperluas pasar ekspornya.
Baca juga: Mendag Sebut 466 UMKM Ikut Program Ekspor, Transaksi Capai Rp 1 Triliun dalam 5 Bulan
Perusahaan tersebut menggandeng lebih dari 60 UMKM dari Mojokerto, Sidoarjo, dan Surabaya, serta melibatkan lebih dari 800 perajin lokal.
“Saya mengapresiasi CV Rumah Jeddiah atas komitmen dan kerja kerasnya dalam mengembangkan produk berkualitas dan berdaya saing global,” kata Mendag Busan.
Keberhasilan tersebut, lanjut dia, membuktikan bahwa UMKM Indonesia mampu menembus pasar internasional dan menjadi penggerak ekonomi lokal melalui pemberdayaan masyarakat.
Sementara itu, Direktur CV Rumah Jeddiah Daniel Oktavianus menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kementerian Perdagangan ( Kemendag), khususnya melalui fasilitasi para perwakilan perdagangan (perwadag) RI di luar negeri.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan Kemendag, terutama melalui perwadag RI di luar negeri yang telah membantu mempertemukan kami dengan calon pembeli dan membuka akses ke pasar internasional,” ujarnya.
Baca juga: Menteri KP: Kampung Tua Warloka Akan Jadi Kampung Nelayan Merah Putih, Didesain seperti Luar Negeri
Pada kuartal I-2025, ekspor produk alas kaki Indonesia ke seluruh dunia tercatat sebesar 1,89 miliar dollar AS.
Pada 2024, Indonesia berada di peringkat ke-6 sebagai eksportir alas kaki global, dengan nilai ekspor mencapai 7,08 miliar dollar AS.
Selama 2020–2024, rata-rata pertumbuhan ekspor sektor alas kaki mencapai 8,51 persen per tahun.
Ekspor alas kaki Indonesia ke kawasan Timur Tengah pada 2024 mencapai 9,71 miliar dollar AS. Kuwait berada di posisi ke-7 sebagai mitra dagang Indonesia di kawasan tersebut.
Baca juga: Prabowo Sebut China Jadi Mitra Dagang Terbesar RI, Nilainya Rp 2.100 Triliun Per Tahun
Pada Januari–Maret 2025, total perdagangan Indonesia dan Kuwait mencapai 207 juta dollar AS.
Ekspor Indonesia ke Kuwait sebesar 88,22 juta dollar AS, sementara impor Indonesia dari Kuwait senilai 118,78 juta dollar AS.
Pada tahun sebelumnya, total perdagangan kedua negara menyentuh 547,53 juta dollar AS.
Dalam kurun waktu 2020–2024, ekspor Indonesia ke Kuwait mencapai 218,31 juta dollar AS dengan pertumbuhan rata-rata 15,5 persen per tahun.
Baca juga: Ancaman Tarif Trump ke Uni Eropa Bakal Ganggu Rantai Pasok, Ekspor Indonesia Bakal Kena Getah?
Dalam kesempatan pelepasan ekspor ini, Mendag Busan menjelaskan bahwa Kemendag memiliki sejumlah program untuk memperkuat eksistensi UMKM, baik di pasar domestik maupun global.
Sejumlah upaya penguatan pasar dalam negeri dilakukan melalui kemitraan dengan platform niaga elektronik (e-commerce) dan jaringan ritel modern.
Selain itu, Kemendag juga aktif menggalakkan kampanye Bangga, Bela, Beli Buatan Indonesia, untuk mendorong kecintaan terhadap produk dalam negeri.
“Kami menjalin kerja sama dengan platform niaga elektronik dan jaringan ritel modern untuk membantu memasarkan produk-produk UMKM. UMKM harus berkualitas dan berdaya saing, sehingga bisa memanfaatkan kerja sama ini dengan maksimal,” kata Mendag Busan.
Baca juga: HIPMI dan DPR Bentuk Posko Aduan terkait Kerja Sama dengan BUMN
Ia menambahkan, Kemendag juga memiliki program untuk memperluas akses pasar dan mendukung pelaku usaha untuk ekspor.
Program yang dimaksud adalah fasilitasi pitching dan business matching oleh perwadag di luar negeri, promosi melalui partisipasi pameran internasional, peningkatan kapasitas pelaku usaha, serta dukungan terhadap penjenamaan produk ekspor Indonesia.
“Kami mendorong pelaku usaha untuk menembus pasar global. Untuk itu, Kemendag menghadirkan berbagai program strategis, seperti pameran tahunan Trade Expo Indonesia, kegiatan business matching, dan penguatan jaringan perwadag di luar negeri,” tambah Mendag Busan.
Sejak awal 2025, Kemendag rutin menggelar pitching dan business matching dengan perwadag Indonesia di berbagai negara untuk mempertemukan eksportir dengan calon pembeli.
Baca juga: Penjualan Hewan Kurban di Baubau Menurun Jelang Idul Adha 2025, Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli
Sepanjang Januari–Mei 2025, Kemendag telah menggelar kegiatan tersebut dengan melibatkan 466 pelaku usaha dan mencatatkan potensi transaksi sebesar 68,65 juta dollar AS.
Sebagai informasi, dalam pelepasan ekspor alas kaki di Surabaya tersebut, Mendag Busan didampingi oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Iwan, serta Direktur CV Rumah Jeddiah Daniel Oktavianus.