Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial

Kompas.com - 10/07/2025, 19:28 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) memperkuat program perhutanan sosial di wilayah Lombok Tengah NTB dengan menggandeng Kelompok Tani Hutan (KTH) Bina Lestari.

Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya mewujudkan kemandirian energi masyarakat yang berkelanjutan.

Program perhutanan sosial bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Bina Lestari itu dijalankan sejak tahun 2023, dan menjadi contoh nyata hutan menjadi sumber kehidupan.

Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan mengatakan kegiatan ini merupakan contoh nyata, bagaimana Pertamina bisa berkontribusi menjaga hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga.

Baca juga: Perhutanan Sosial Disebut Sejahterakan Petani dan Dorong Pelestarian Lingkungan

“Program ini patut menjadi model percontohan,” ucap dia dalam keterangan resmi, Rabu (9/7/2025).

Program ini berdiri di atas pilar utama ecology, economy dan education. Ketiganya berjalan beriringan.

Di area seluas 96 hektar, lebih dari 30.000 pohon telah ditanam, satu mata air yang sempat mengering kini kembali mengalir dan hutan yang dulunya rusak kini menjadi tempat belajar dan berdaya.

Salah satu tokoh penggerak atau local hero adalah Burhanudin. Ia bersama warga lainnya mengembangkan produk olahan hasil hutan seperti minyak kelapa, briket dan keripik pisang.

Mereka menggelar pelatihan, membuka jalur eduwisata, hingga membangun rumah produksi yang menggunakan energi terbarukan.

Di mana, fasilitas ini dilengkapi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 6,6 kWp dan baterai 20 kWh. Ini cukup untuk menghemat biaya listrik hingga Rp14 juta per tahun dan mengurangi emisi karbon sebesar 8,59 Ton Co2eq.

Corporate Secretary PT Pertamina (Persero), Arya Dwi Paramita mengatakan program ini merupakan bagian komitmen perusahaan untuk menghadirkan solusi berbasis masyarakat.

“Kami ingin mewujudkan transisi energi yang inklusif, salah satunya melalui pelestarian hutan berbasis kearifan lokal. Program ini membuktikan keberlanjutan bisa dimulai dari desa, oleh masyarakat sendiri,” jelas Arya.

Selain itu, lanjut Arya, sebanyak 60 orang kini mempunyai pekerjaan dan memiliki keahlian melalui pelatihan pengolahan. Setiap tahun, lebih dari 800 wisatawan baik domestik maupun mancanegara berkunjung ke desa ini sehingga meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

“Melalui ekosistem kemandirian masyarakat yang dibangun Pertamina bersama pemangku kepentingan dan masyarakat lokal, diharapkan kemandirian energi tingkat desa dapat terus berkembang memenuhi kebutuhan masyarakat,” terang Arya.

Baca juga: Menhut: Ada 7 Hektare Lahan Perhutanan Sosial untuk Petani

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina terus membangun kemandirian energi masyarakat berbasis energi bersih untuk mendukung target swasembada energi berbasis desa sebagaimana dicanangkan Asta cita pemerintahan Presiden Prabowo.

“Dengan dukungan Pertamina, masyarakat sekitar hutan telah menanam 30 ribu bibit pohon produktif seluas 96 Hektar yang memberikan kontribusi ekonomi,” jelas Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Perubahan Iklim Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Kok Bisa?
Pemerintah
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Koalisi Manajer Aset Net Zero Kembali, Tapi Tanpa Komitmen Iklim 2050
Pemerintah
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
7.500 Peserta Ikuti PLN Electric Run 2025, Ajang Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia
BUMN
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
Jangkar Kapal Merusak Terumbu Karang di TN Komodo, Potret Gagalnya Tata Kelola Pariwisata
LSM/Figur
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Studi Ungkap Emisi Penerbangan Nyata Bisa Tiga Kali Lipat Lebih Tinggi dari Kalkulator Karbon
Pemerintah
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
Sektor Pertanian Harus Tumbuh 4,7 Persen Per Tahun Jika Pertumbuhan PDB RI Ingin Capai 8 Persen
LSM/Figur
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di 'Smelter' Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Kemenaker: 104 Kecelakaan Kerja Terjadi di "Smelter" Nikel, SOP hingga K3 Masih Diabaikan
Pemerintah
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Emisi Tak Terlihat dari Colokan Listrik
Pemerintah
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
Pertamina dan KLHK Tanam Ratusan Pohon Produktif di Hulu DAS di Bogor
BUMN
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
Tropenbos Indonesia: Restorasi Gambut Swakelola di Tingkat Tapak Butuh Pendampingan
LSM/Figur
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
KLH Targetkan Dekontaminasi Cikande Selesai Akhir November
Pemerintah
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Puncak Musim Hujan, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir
Pemerintah
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Menteri LH: Cengkih Terpapar Radioaktif Asal Lampung Tertangani
Pemerintah
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Menyelamatkan Lahan Kritis Indonesia dari Desa: Pelajaran Ekologi dari Perlang
Pemerintah
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
PLTN Pulau Gelasa dan Ujian Tata Kelola Risiko
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau