Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mengatasi FOMO demi Menerapkan "No Buy Challenge 2025"

Kompas.com - 04/01/2025, 12:05 WIB
Rebecca Rosevanya Johanna Rudiansyah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah kemudahan akses informasi dan media sosial, sering kali kita merasa terdorong untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

FOMO (Fear of Missing Out) atau rasa takut ketinggalan menjadi salah satu penyebab utama konsumsi berlebihan.

Hal ini membuat kita terjebak dalam siklus pengeluaran yang tidak terkontrol, membeli barang non-esensial hanya karena ingin mengikuti tren atau orang lain.

Baca juga: Terapkan “No Buy Challenge 2025”, Pahami Cara Bedakan Kebutuhan dan Keinginan

Namun, dengan beberapa langkah sederhana, kita bisa mengendalikan dorongan tersebut dan mengurangi pengeluaran untuk barang-barang yang tidak terlalu penting.

Berikut empat cara efektif untuk mengatasi FOMO menurut Founder Komunitas Gaya Hidup Minimalis “Lyfe with Less”, Cynthia Suci Lestari.

1. Tren Memberikan Kebahagiaan Sementara

Menurutnya, kita perlu menyadari bahwa tren sifatnya hanya sementara, sehingga kebahagiaan memiliki barang trendy juga akan sementara.

“Kita enggak akan tahu di tahun berikutnya barang-barang yang lagi trending sekarang akan tetap trending atau tidak,” ujarnya kepada Kompas.com, pada Selasa (31/12/2024).

Dengan menyadari bahwa tren sifatnya hanya sementara, seharusnya kita tidak akan terlalu sedih ketika tidak mengikuti tren.

2. Prioritaskan Barang Timeless daripada Tren Sesaat

Cynthia mengatakan, bahwa kita harus lebih berbahagia untuk memiliki barang yang timeless dibanding trending.

“Usia cinta kita terhadap barang trending biasanya akan pendek, karena barang tersebut sudah tidak trending lagi akibat munculnya tren baru,” jelas Cynthia.

Memiliki pola pikir ini, memungkinkan kita untuk menghargai nilai barang yang kita miliki secara lebih mendalam dan tidak terjebak dalam siklus konsumsi yang berlebihan.

3. Kurasi Media Sosial

Ketika ingin menghindari FOMO, mengatur konten yang kita konsumsi di media sosial sangat berperan besar.

Baca juga: Siapa Saja yang Rentan Terkena FOMO?

“Kurasi sosial medianya, jangan hanya mengikuti akun-akun yang menyebar racun tren,” tegasnya.

Cynthia menyarankan untuk banyak mengikuti akun yang memberi edukasi tentang self improvement atau perkembangan diri.

“Dengan itu, otak kita tidak hanya berpikir soal barang-barang baru dan trendy terus,” lanjutnya.

4. Ambil Jeda Sebelum Membeli Sesuatu

Sebelum belanja atau membeli sesuatu, Cynthia menyarankan untuk memberi jeda waktu dan membaca diri terlebih dahulu.

“Terkadang, apa yang sedang trending tidak selalu sesuai dengan kriteria dan kebutuhan atau permasalahan diri kita,” jelasnya.

Memahami kebutuhan pribadi adalah langkah penting dalam menghadapi perasaan takut tertinggal.

“Misalnya, sekarang lagi trending spray d’Alba. Tapi apakah itu sesuai untuk orang dengan kulit berminyak? Kalau enggak sesuai, berarti tidak harus dibeli,” tutup Cynthia.

Baca juga: Ikut Tren “No Buy Challenge 2025”, Ini Daftar Barang yang Tak Perlu Dibeli

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Wellness
5 Perlengkapan Medis yang Wajib Ada di Rumah Saat Anak Mendadak Sakit
5 Perlengkapan Medis yang Wajib Ada di Rumah Saat Anak Mendadak Sakit
Parenting
Journaling Digital Vs Tulis Tangan, Mana yang Lebih Menenangkan Pikiran?
Journaling Digital Vs Tulis Tangan, Mana yang Lebih Menenangkan Pikiran?
Wellness
5 Zodiak Paling Slow Respon, Kurang Cocok Jadi Kontak Darurat
5 Zodiak Paling Slow Respon, Kurang Cocok Jadi Kontak Darurat
Wellness
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
Wellness
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
Parenting
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Parenting
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Parenting
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Parenting
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Parenting
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Wellness
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Parenting
Gaya 13 Seleb Menonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Aurel Pakai Baju Arsy
Gaya 13 Seleb Menonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Aurel Pakai Baju Arsy
Fashion
Aktris Leya Princy Anggap FOMO Belanja Brand Lokal Tak Selalu Buruk, Mengapa?
Aktris Leya Princy Anggap FOMO Belanja Brand Lokal Tak Selalu Buruk, Mengapa?
Fashion
Manfaat Protein Hewani bagi Anak, Tak Harus Makan Daging Mahal
Manfaat Protein Hewani bagi Anak, Tak Harus Makan Daging Mahal
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau