KOMPAS.com - Kulit di sekitar bibir merupakan area yang sangat sensitif dan mudah terpengaruh oleh berbagai faktor internal maupun eksternal.
Banyak orang mengalami kulit kering, pecah-pecah, atau mengelupas di area ini, yang tidak hanya mengganggu penampilan tetapi juga menimbulkan rasa tidak nyaman.
Jika kamu mengalami kulit mengelupas, terasa perih, atau pecah-pecah di sekitar mulut, bisa jadi itu bukan sekadar efek cuaca.
Simak penyebab kulit kering di sekitar bibir, dikutip dari laman Medical News Today dan Byrdie.
Baca juga: Cara Membuat Double Lip Liner untuk Bibir Tampak Penuh dan Terdefinisi
Salah satu penyebab utama adalah dermatitis kontak, yaitu reaksi kulit terhadap bahan kimia tertentu.
Produk seperti pasta gigi, lip balm, lipstik, atau skincare yang mengandung bahan aktif seperti alkohol, pewangi, atau mentol bisa memicu iritasi atau reaksi alergi.
Hal ini menyebabkan kulit menjadi merah, kering, atau mengelupas, terutama di sekitar mulut.
Baca juga: 7 Rekomendasi Lip Balm untuk Bibir Kering, Harga Mulai Rp 25.000-an
Paparan angin, udara dingin, atau kelembapan yang rendah dapat membuat kulit kehilangan kelembapan alaminya.
Area sekitar bibir sangat rentan terhadap kondisi ini karena tidak memiliki kelenjar minyak sebanyak bagian wajah lainnya. Akibatnya, kulit menjadi kering, kasar, bahkan pecah-pecah.
Baca juga: Faktor Penyebab dan Cara Mengobati Jerawat di Bibir
Kebiasaan menjilat bibir secara berulang tanpa disadari justru memperburuk kondisi kulit. Air liur mengandung enzim yang dapat mengiritasi kulit, dan saat air liur menguap, kelembapan alami kulit juga ikut hilang. Kondisi ini dikenal sebagai lip-licking dermatitis.
Eksim adalah kondisi peradangan kulit kronis yang bisa menyerang area wajah, termasuk sekitar bibir.
Pada penderita eksim, kulit cenderung lebih kering, sensitif, dan mudah iritasi. Jika kamu memiliki riwayat eksim, kemungkinan besar kekeringan di sekitar bibir berkaitan dengan kondisi ini.
Infeksi jamur atau bakteri juga bisa menyebabkan kulit di sekitar bibir menjadi kering dan teriritasi.
Salah satu contohnya adalah angular cheilitis, infeksi yang terjadi di sudut bibir dan dapat menyebar ke area sekitarnya. Kulit bisa tampak pecah-pecah, merah, dan terasa nyeri.
Baca juga: Rekomendasi Warna Lip Tint untuk Bibir Gelap, Termasuk Warna Kecoklatan
Kekurangan beberapa jenis vitamin dan mineral, seperti vitamin B2 (riboflavin), B3 (niacin), B6, serta zat besi, juga dapat menyebabkan kulit bibir dan sekitarnya menjadi kering.
Jika kekeringan terjadi terus-menerus meski sudah menggunakan pelembap, kemungkinan besar ada faktor gizi yang perlu diperhatikan.
Baca juga: Tips Mencegah Bibir Pecah-pecah di Bulan Puasa
Produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif seperti retinol, AHA, atau BHA bisa terlalu keras untuk kulit di sekitar bibir.
Area ini lebih tipis dan sensitif, sehingga penggunaan bahan-bahan tersebut tanpa perlindungan atau kelembapan tambahan dapat menyebabkan iritasi dan kekeringan.