Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Lebih Rentan Terkena DBD, Pahami Cara Cegah Penularannya

Kompas.com - 17/06/2025, 16:33 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

 

KOMPAS.com - Di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia, nyamuk Aedes aegypti berkembang biak dengan cepat, terutama di lingkungan padat penduduk dan kurang bersih. Karena itu, upaya pencegahan sangat penting dilakukan untuk melindungi kelompok rentan, terutama anak-anak dan remaja. 

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jawa Barat, dr.Anggraini Alam Sp.A mengatakan, demam dengue bukanlah penyakit yang bisa dianggap enteng.

“Seseorang dapat terinfeksi virus dengue lebih dari sekali, dan infeksi kedua berisiko lebih parah. Hal ini karena virus dengue terdiri dari empat serotipe. Jadi, riwayat pernah terjangkit virus dengue tidak membuat seseorang kebal terhadap virusnya," katanya dalam siaran pers Hari Dengue ASEAN yang jatuh tiap tanggal 15 Juni.

Keempat jenis virus dengue yang menjadi penyebab DBD yaitu virus dengue-1 (DEN-1), DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Semua serotipe virus tersebut bersirkulasi di Indonesia.

Baca juga: Mengenal ASEAN Dengue Day, dari Sejarah hingga Gerakan Nasional Waspadai DBD dari Waktu ke Waktu

Di dalam Strategi Nasional Penanggulangan Dengue, pengendalian vektor (nyamuk) menjadi salah satu fokus yang bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat, serta kemampuan tenaga kesehatan dalam pemberdayaan masyarakat melalui gerakan-gerakan seperti 3M Plus dan 1 Rumah 1 Jumantik. 

"Di sisi lain, yang tidak kalah penting adalah memperkuat sistem imun tubuh terhadap virus dengue melalui penggunaan langkah intervensi inovasi. Karena kita tidak pernah tahu kapan dan di mana akan terkena gigitan nyamuk,” kata dr.Anggraini.

DBD bukan hanya menyebabkan demam dan lemas, tetapi dalam kasus parah bisa memicu perdarahan hingga kematian. Menurut Prof.Edi Hartoyo Sp.A,  dengue yang parah dikaitkan dengan berbagai faktor, termasuk usia dengan peningkatan risiko di kalangan anak-anak yang lebih muda.

Data Kementerian Kesehatan RI tahun 2021–2023 menunjukkan bahwa 73 persen kasus demam berdarah terjadi pada kelompok usia 5–44 tahun. Lebih mengkhawatirkan lagi, hampir setengah dari angka kematian akibat dengue tercatat pada anak usia 5–14 tahun. 

Baca juga: DBD Bisa Dicegah, Ini Langkah Gaya Hidup Sehat yang Disarankan Dokter

Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih muda memiliki risiko lebih tinggi mengalami dengue berat karena sistem imun mereka belum terbentuk sempurna. 

Dengan angka yang mengkhawatirkan ini, penting bagi keluarga dan masyarakat untuk aktif melakukan pencegahan melalui 3M Plus, edukasi sejak dini, serta mempertimbangkan perlindungan tambahan seperti vaksin dengue yang kini mulai tersedia di Indonesia.

"Vaksin dengue adalah salah satu langkah krusial untuk meningkatkan perlindungan, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Tetapi, untuk mendapatkan perlindungan yang optimal, vaksinasi harus dilakukan secara lengkap sesuai dosis yang dianjurkan," kata Prof.Edi.

Sementara itu, untuk mencegah keparahan dan risiko kematian, masyarakat perlu memahami gejala klinis dan perkembangan penyakit ini. 

Untuk gejala klinis, secara umum adalah demam, nyeri bagian belakang mata, nyeri tulang belakang, mual dan muntah, hingga munculnya bintik merah pada kulit. Bintik merah ini terkadang tidak muncul hingga tahap akhir penyakit.

Baca juga: Dokter Jelaskan Tidak Ada Perbedaan Gejala DBD Dahulu dan Sekarang

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Mengapa Daddy Issue dan Fatherless Berbeda? Simak Penjelasan Psikolog
Mengapa Daddy Issue dan Fatherless Berbeda? Simak Penjelasan Psikolog
Parenting
Mariah Carey Tampil Glamor dengan Busana Emas di MTV VMA 2025
Mariah Carey Tampil Glamor dengan Busana Emas di MTV VMA 2025
Fashion
Rejuran Eye Treatment Eva Mulia Clinic, Solusi Atasi Berbagai Masalah Kulit Mata
Rejuran Eye Treatment Eva Mulia Clinic, Solusi Atasi Berbagai Masalah Kulit Mata
Beauty & Grooming
Gaya 9 Selebriti di MTV VMA 2025, Conan Gray Pakai Busana Seberat 13,5 Kg
Gaya 9 Selebriti di MTV VMA 2025, Conan Gray Pakai Busana Seberat 13,5 Kg
Fashion
Fenomena Daddy Issue, Ketika Ayah Tidak Hadir secara Emosional dalam Kehidupan Anak
Fenomena Daddy Issue, Ketika Ayah Tidak Hadir secara Emosional dalam Kehidupan Anak
Parenting
Rose Blackpink Menang Song of The Year MTV VMA 2025, Ini Detail Gaunnya
Rose Blackpink Menang Song of The Year MTV VMA 2025, Ini Detail Gaunnya
Fashion
Ibu Rumah Tangga Vs Ibu Pekerja, Siapa yang Lebih Rentan Stres?
Ibu Rumah Tangga Vs Ibu Pekerja, Siapa yang Lebih Rentan Stres?
Wellness
Eropa Larang Zat Kimia TPO dalam Cat Kuku Gel karena Ganggu Kesuburan
Eropa Larang Zat Kimia TPO dalam Cat Kuku Gel karena Ganggu Kesuburan
Beauty & Grooming
5 Red Flag Pasangan yang Narsistik, Kenali Sebelum Terlambat
5 Red Flag Pasangan yang Narsistik, Kenali Sebelum Terlambat
Relationship
7 Cara Lost Contact dengan Mantan agar Cepat Move On
7 Cara Lost Contact dengan Mantan agar Cepat Move On
Relationship
Pakai Skincare Terlalu Kasar Bikin Kulit Kendur dan Berjerawat, Benarkah?
Pakai Skincare Terlalu Kasar Bikin Kulit Kendur dan Berjerawat, Benarkah?
Beauty & Grooming
5 Tips Agar Tak Kepincut Sneakers Palsu, Bangun Gaya Personal
5 Tips Agar Tak Kepincut Sneakers Palsu, Bangun Gaya Personal
Fashion
Gaya Parenting Berdasarkan 12 Zodiak, Cancer Paling Keibuan
Gaya Parenting Berdasarkan 12 Zodiak, Cancer Paling Keibuan
Wellness
Virgo dan Zodiak Lain, Cocokkah dalam Urusan Cinta?
Virgo dan Zodiak Lain, Cocokkah dalam Urusan Cinta?
Wellness
Outfit Kate Middleton Saat Nonton Rugby, Pakai Blazer Alexander McQueen
Outfit Kate Middleton Saat Nonton Rugby, Pakai Blazer Alexander McQueen
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau