Dalam konteks sneakers KW, isu HKI tidak bisa dilepaskan dari persoalan ekonomi.
Produk tiruan hadir karena ada kebutuhan nyata, yakni masyarakat ingin tampil trendi, tapi harga sneakers asli terlalu tinggi.
Menurut Nia, hal ini menunjukkan perlunya negara hadir memastikan kebutuhan dasar masyarakat, seperti pakaian dan sepatu, tetap bisa dijangkau dengan kualitas baik.
Baca juga: Kenapa Sneakers Palsu Tetap Laku di Pasaran? Ini Kata Pakar dan Konsumen
Fenomena sneakers KW mengundang pertanyaan lebih luas, sejauh mana HKI benar-benar melindungi karya, dan sejauh mana ia justru membatasi akses masyarakat?
HKI pada dasarnya berfungsi menjaga orisinalitas serta keberlangsungan industri kreatif.
Tanpa perlindungan ini, desainer atau brand bisa kesulitan mempertahankan nilai karyanya.
Namun, di sisi lain, aturan HKI sering dipandang membuat produk bermerek memiliki harga tinggi sehingga tidak selalu mudah dijangkau masyarakat.
Bagi konsumen, pilihan akhirnya kembali pada gaya hidup, apakah ingin berinvestasi pada produk orisinal demi mendukung industri kreatif, atau memilih alternatif sepeti membeli barang lokal yang lebih terjangkau?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang