KOMPAS.com - Hubungan mertua dan menantu yang sering diwarnai konflik bisa meninggalkan trauma mendalam, termasuk pada menantu. Apalagi jika mertua sering berucap dan berperilaku yang menyakiti hati.
Meskipun pasangan berada di pihak istri, trauma mendalam dapat membuat istri tidak merasa lega sepenuhnya Terlebih, budaya Indonesia membuat interaksi dengan mertua tak bisa dihindari.
Baca juga:
Lantas, apa yang bisa dilakukan mengatasi trauma karena sering disakiti mertua? Berikut penjelasan dari psikolog klinis Santosha.id, Ayu Rahmawati Tirto, M.Psi..
Langkah pertama yang disarankan adalah mengizinkan diri untuk merasakan seluruh emosi yang muncul. Jangan menekan rasa sakit hati atau berpura-pura tidak terganggu.
“Kalau orang mengatakan sesuatu yang negatif pada kita maka wajar enggak apa-apa untuk kita merasa sakit hati, kecewa, dan sedih,” kata Ayu dalam sesi trauma healing dari Santosha.id dan Menjadi Manusia yang Kompas.com ikuti, Minggu (31/8/2025).
Menerima dan memvalidasi perasaan dapat membuat seseorang lebih mudah untuk mengelola emosi, sebelum melangkah ke tahap berikutnya.
Baca juga: