Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
KOMPAS.com - Orangtua terkadang khawatir melihat anak kesulitan melakukan hal sederhana, seperti saat anak tak bisa membuka pintu.
Kekhawatiran ini wajar, apalagi bagi orangtua yang membesarkan anak di masa pandemi, di mana hampir semua kebutuhan anak selalu tersedia tanpa harus berusaha sendiri.
Esther Wojcicki, penulis How to Raise Succesful People: Simple Lessons for Radical Results mengatakan, sangat penting bagi orangtua mendorong anak-anak untuk mandiri dan berinisiatif sendiri.
"Panda terkenal karena tidur dan makan. Mereka disebut 'malas', yang tentu saja konyol, tapi itulah gambaran yang populer. Tapi saya sangat percaya cara mereka menghasilkan kemandirian," kata Esther, dikutip dari Yahoo, Kamis (4/9/2025).
Baca juga: 6 Kalimat Ajaib yang Bikin Anak Mau Mendengarkan Orangtua Menurut Pakar Parenting
Sekilas, istilah "panda" mungkin memberi kesan pola asuh santai atau bahkan permisif. Namun nyatanya, pengasuhan ala panda justru membutuhkan usaha ekstra dari orangtua.
Intinya, orangtua memberi ruang aman agar anak bisa belajar mengambil keputusan, mencoba, dan bertanggung jawab atas tindakannya.
Menurut Petal Modeste, pakar pengasuhan anak, panda parenting adalah keseimbangan antara bimbingan dan kebebasan.
"Panda parenting menawarkan kehangatan dan dukungan sekaligus mendorong eksplorasi dan kemandirian. Ini adalah keseimbangan antara bimbingan dan kebebasan, membantu anak-anak mengembangkan rasa percaya diri dan ketahanan," katanya.
Baca juga: Bisakah Orangtua dengan Parenting VOC Berubah? Ini Kata Psikolog
Artinya, orangtua tetap hadir, tetapi tidak mengambil alih semua masalah anak. Anak diberi kesempatan untuk mencoba, bahkan gagal, sambil belajar mengambil keputusan yang lebih baik di kesempatan berikutnya.
Wojcicki menyusun akronim TRICK untuk menggambarkan prinsip utama dalam gaya pengasuhsan ini.
TRICK sendiri adalah singkatan dari, trust (kepercayaan), respect (rasa hormat), independence (kemandirian), collaboration (kolaborasi), dan kindness (kebaikan).
Baca juga: 5 Bekal Dasar Parenting Masa Kini, Termasuk Siap Kompromi
Dengan kerangka ini, orangtua tidak hanya menuntut anak untuk patuh, tetapi mengajarkan anak cara membuat pilihan bijak.
Jika anak melakukan kesalahan, orangtua tidak langsung marah atau memperbaiki. Sebaliknya, mereka bisa bertanya, "Menurutmu apa yang terjadi di sini?" atau "Bagaimana kamu ingin menangani ini lain kali?"
Meskipun belakangan istilah panda parenting semakin populer, sebenarnya gaya ini bukanlah hal baru. Prinsip mendorong kemandirian anak sudah ada sejak lama.
Psikolog klinis, Emily Edlynn, Ph.D., mengatakan bahwa pola asuh ini sejalan dengan pengasuhan otoritatif yang diteliti sejak tahun 1960-an.