Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
JAKARTA, KOMPAS.com - Berbicara tentang alergi susu sapi, kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak berusia di bawah satu tahun.
Alergi susu sapi, yakni ketika tubuh menganggap protein pada susu sapi sebagai “musuh”,
Menurut Medical & Scientific Affairs Director Danone Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, ini karena asupan utama pada anak-anak di usia tersebut adalah susu sapi, terutama yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Baca juga: Waspadai Alergi Susu Sapi pada Anak, Ini Penyebab dan Gejalanya Menurut Dokter
“Karena anak di bawah satu tahun yang tidak beruntung mendapatkan ASI eksklusif, kebanyakan orangtua menggantinya dengan susu sapi. Itu sebabnya mengapa alergi susu sapi pada anak-anak, terutama di bawah satu tahun, tinggi sekali,” tutur dr. Ray saat ditemui di Jakarta Senin (20/10/2025).
Anak bisa mengidap alergi susu sapi, karena salah satu atau kedua orangtuanya mengidap alergi.
Pada anak-anak yang tidak diberikan ASI eksklusif, alergi susu sapi bisa diketahui saat anak berusia kurang dari enam bulan.
Sementara untuk anak-anak yang diberikan ASI eksklusif, alergi susu sapi bisa diketahui saat anak berusia enam bulan, yakni pada fase pemberian makanan pendamping ASI (MPASI).
Sebab, terkadang orangtua mencoba-coba resep makanan atau camilan yang memerlukan susu sapi, atau produk olahan susu sapi seperti mentega, keju, dan yogurt.
Banyak orangtua yang mengira bahwa anak akan selamanya alergi terhadap susu sapi. Namun sebenarnya, tubuh anak akan mulai toleran terhadap susu sapi mulai berusia satu tahun.
“Kekebalan tubuh kita belajar dari paparan-paparan (alergen). Ketika terpapar protein-protein itu (misalnya dari susu sapi), lama-lama kekebalan tubuh belajar bahwa itu bukan musuh,” terang dr. Tiara Nien Paramita, SpA, yang berpraktik di RSAB Harapan Kita, dalam kesempatan yang sama.
Ketika tubuh anak menunjukkan gejala alergi saat mengonsumsi susu sapi atau produk olahan susu sapi, orangtua perlu berkonsultasi dengan dokter, agar mendapatkan penanganan awal.
Dengan penanganan awal, bisa membantu mengatasi alergi agar tidak berdampak pada tumbuh kembang anak. Salah satu yang akan dilakukan oleh dokter adalah tahapan eliminasi.
Eliminasi adalah ketika ayah dan ibu memberi pantangan, alias menghindari, pemberian semua susu sapi dan produk olahan susu sapi.
“Eliminasi jangan lama-lama, karena (tubuh) bisa toleran (terhadap protein pada susu sapi). Tapi, masing-masing anak berbeda (waktu) tolerannya. Tapi kalau alergi susu sapi, 80 persen anak sudah toleran pada usia setahun,” kata dr. Tiara.
Terkait eliminasi susu sapi dan produk olahan susu sapi, setiap anak memiliki rentang waktu yang berbeda-beda berdasarkan kondisi masing-masing. Inilah mengapa orangtua wajib konsultasi dengan dokter anak.
Baca juga: Cara Membedakan Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa Menurut Dokter
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang