Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal yang Bisa Dipelajari dari Isu Fatherless, Menurut Psikolog

Kompas.com - 25/10/2025, 08:20 WIB
Aliyah Shifa Rifai,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com - Pengalaman fatherless sering kali dikaitkan dengan kehilangan dan luka emosional. Di sisi lain, kondisi ini juga bisa menjadi ruang tumbuh yang penuh makna.

“Ketiadaan sosok ayah memang bisa meninggalkan bekas, tapi justru dari situ seseorang bisa membangun pemahaman baru tentang dirinya,” jelas psikolog klinis, Widya S. Sari, M.Psi., kepada KOMPAS.com di wilayah Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (23/10/2025).

Tumbuh sebagai seorang fatherless mungkin bukan perjalanan mudah bagi seorang anak. Akan tetapi, pengalaman hidup yang tidak ideal justru bisa membentuk ketahanan dan empati lebih kuat.

Seseorang yang pernah merasa kekurangan figur ayah, misalnya, dapat belajar untuk lebih peka terhadap kebutuhan emosional orang lain dan lebih sadar dalam membangun hubungan.

Baca juga: Dampak Fatherless pada Pertumbuhan Anak, Salah Satunya Sulit Mengelola Emosi

“Kehidupan tidak selalu berjalan ideal. Tapi di sisi lain, itu membuka ruang untuk belajar tentang tanggung jawab, tentang bagaimana memahami diri, dan tentang menghargai kehadiran orang lain,” ungkap Widya.

Ternyata, pengalaman yang semula menyakitkan ini bisa menjadi cermin untuk memperbaiki diri, bahkan membentuk pribadi yang lebih matang.

Mengubah narasi fatherless

Alih-alih berfokus pada kehilangan, Widya mengajak masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap isu fatherless.

Menurutnya, penting untuk membangun lingkungan yang mendukung kehadiran figur-figur positif yang dapat mewakili peran ayah di sekitar anak.

“Kita bisa mengubah narasi fatherless menjadi father involve society. Jadi bukan hanya soal ayah kandung, tapi juga siapa pun di sekitar anak yang bisa menghadirkan nilai-nilai pengasuhan dari figur ayah,” ujarnya.

Baca juga: Ini Cara Memutus Rantai Fatherless dalam Keluarga Menurut Psikolog

Ilustrasi keluarga. Dok. Freepik/Freepik Ilustrasi keluarga.

Selain itu, Widya juga mengatakan betapa pentingnya untuk mencegah luka lama terulang pada generasi berikutnya.

“Yang penting adalah bagaimana pengalaman itu bisa menghasilkan sesuatu yang lebih konstruktif, agar tidak diwariskan lagi sebagai luka,” tambahnya.

Baca juga: Waspada, Anak Perempuan yang Fatherless Mudah Dimanfaatkan Laki-laki

Widya menegaskan, masa lalu tidak menentukan seluruh perjalanan hidup seseorang. Yang terpenting adalah bagaimana seseorang memilih untuk bergerak setelah menyadari luka yang pernah ia alami.

“Kita tidak bisa memilih di keluarga seperti apa kita dilahirkan, tapi kita bisa memilih bagaimana melanjutkannya. Dari sana, kita belajar membangun hal-hal baru yang lebih positif,” ungkapnya.

"Kita yang memilih jalan hidup kita bahkan di ruang kosong kita bisa menumbuhkan hal-hal positif. Jadi, bukan berarti ketika kita punya luka itu tidak pulih, atau kita punya ruang kosong itu tidak terisi, tentu kita bisa menumbuhkan hal-hal positif lagi," pungkasnya.

Baca juga: Orangtua, Ini Cara Anak Ungkapkan Emosi dengan Sehat Menurut Pakar

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan? Ini Penjelasan Psikolog
Parenting
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Panduan Makan Anak Diare, Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dimakan?
Parenting
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Rahasia Percaya Diri El Putra dan Leya Princy, Self Care dan Pikiran Terbuka
Wellness
5 Perlengkapan Medis yang Wajib Ada di Rumah Saat Anak Mendadak Sakit
5 Perlengkapan Medis yang Wajib Ada di Rumah Saat Anak Mendadak Sakit
Parenting
Journaling Digital Vs Tulis Tangan, Mana yang Lebih Menenangkan Pikiran?
Journaling Digital Vs Tulis Tangan, Mana yang Lebih Menenangkan Pikiran?
Wellness
5 Zodiak Paling Slow Respon, Kurang Cocok Jadi Kontak Darurat
5 Zodiak Paling Slow Respon, Kurang Cocok Jadi Kontak Darurat
Wellness
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
5 Zodiak yang Sering Curhat Saat Nongkrong, Ada Cancer dan Virgo
Wellness
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
6 Ciri Anak CIBI yang Cerdas dan Berbakat Menurut Psikolog
Parenting
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Genetik Vs Lingkungan, Mana yang Lebih Berperan dalam Membentuk Anak CIBI?
Parenting
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Nama Anak Paling Populer di Jepang 2025, Penuh Makna Bisa Jadi Inspirasi
Parenting
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Anak CIBI Butuh Stimulasi agar Tidak Bosan dan Tetap Berprestasi Menurut Psikolog
Parenting
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Benarkah Anak CIBI Termasuk Berkebutuhan Khusus? Ini Kata Psikolog
Parenting
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Selain Pangeran Andrew, Ini 7 Anggota Kerajaan yang Pernah Dicopot Gelarnya
Wellness
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Apa yang Dimaksud Anak CIBI yang IQ-nya di Atas Rata-rata?
Parenting
Gaya 13 Seleb Menonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Aurel Pakai Baju Arsy
Gaya 13 Seleb Menonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Aurel Pakai Baju Arsy
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau