Selain itu, Winona menekankan pentingnya membangun pola komunikasi yang setara dan saling mendukung dalam hubungan.
Hal ini menjadi fondasi penting agar pasangan bisa tetap bertumbuh bersama tanpa terjebak dalam ekspektasi semu.
“Maka penting untuk saling mengusahakan agar kamu dengan pasangan itu punya pola komunikasi yang setara, saling mendukung satu sama lain,” ucapnya.
Ia menilai, banyak pasangan tampak harmonis di luar tetapi menyimpan konflik yang tidak terselesaikan di dalam.
Padahal hubungan yang sehat justru dibangun dari kemampuan menghadapi konflik secara terbuka dan dewasa.
Baca juga:
Winona menyebut, kasus perceraian seperti Raisa dan Hamish seharusnya menjadi refleksi bersama.
Pasangan perlu belajar menghadapi masalah dengan jujur dan mencari solusi sehat, bukan justru menunda atau menghindari pembahasan konflik.
“Kita juga bisa belajar dari kasus-kasus perceraian yang marak terjadi ini adalah perlunya menyikapi permasalahan yang dihadapi dengan pasangan secara terbuka, belajar menyelesaikan konflik dengan sehat,” jelas Winona.
Ia menegaskan, meminta bantuan konselor atau psikolog bukan berarti gagal menjaga hubungan, melainkan tanda bahwa keduanya sama-sama ingin memperbaiki dan memahami satu sama lain.
“Sebaiknya tidak menunda konflik untuk didiskusikan, tapi sama-sama terbuka dan bersedia membahasnya. Jika perlu cari bantuan profesional untuk menyelesaikan konfliknya,” tambahnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang