Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
Selain memperhatikan lamanya kejang, dr. Rizky juga menyarankan orangtua untuk merekam proses kejang anak menggunakan video.
Langkah ini penting untuk membantu dokter menganalisis penyebab dan menentukan penanganan yang tepat.
“Untuk melihatnya, ketika anak kejang sangat dianjurkan untuk divideokan seperti apa kejangnya sekaligus melihat durasi kejangnya,” katanya.
Rekaman tersebut bisa membantu tenaga medis membedakan antara kejang akibat demam (febrile seizure) dengan kejang akibat gangguan saraf lainnya. Dengan begitu, dokter dapat memberikan terapi sesuai penyebabnya.
Baca juga:
Perasaan panik pasti akan muncul ketika melihat anak kejang. Namun, ia mengimbau agar orangtua berusaha semaksimal mungkin untuk tetap tenang dan memastikan anak dalam posisi aman.
Anak sebaiknya dipindahkan ke permukaan keras, seperti lantai beralaskan karpet atau selimut, lalu dimiringkan agar tidak tersedak air liur atau muntahan.
Jangan pernah memasukkan benda apa pun ke dalam mulut anak, termasuk sendok atau jari tangan. Tindakan ini justru berisiko menimbulkan infeksi tambahan.
Sambil menunggu kejang mereda, orangtua bisa memperhatikan apakah anak masih bernapas dengan baik.
Jika kejang tak berhenti dalam waktu tiga menit, segera hubungi layanan darurat atau bawa anak ke rumah sakit terdekat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang