JAKARTA, KOMPAS.com - Toni, pedagang Pasar Kemayoran, Jakarta Pusat, menjual Minyakita melebihi harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp 18.000 untuk satu liter.
Adapun di kemasan Minyakita tertera tulisan "HET Rp 15.750 per satu liter".
Hal itu terungkap saat Subdit Industri Perdagangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menggelar inspeksi mendadak di Pasar Kemayoran, Selasa (11/3/2025).
“Rp 18.000 per liter,” ujar Toni di Pasar Kemayoran.
Baca juga: Takaran Minyakita Disunat, Zulhas: Kalau Menipu, Masuk Penjara!
Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Anggi Saputra Ibrahim lantas membeli dua botol Minyakita ukuran satu liter dari Toni untuk diuji.
Dua botol Minyakita itu rupanya berasal dari dua tempat produksi berbeda, yakni Kudus dan Depok.
Hasil pengukuran gelas takar menunjukkan, takaran dalam satu botol Minyakita itu hanya 800 mililiter. Padahal, pada kemasan minyak goreng subsidi pemerintah tersebut tertera Minyakita seharusnya berisi satu liter.
“Belinya di mana ini?” kata Anggi.
“Agen,” jawab Toni.
“Kalau tunjukkan (agennya) bisa ya? Mas kan pengecer kan. Nah, saya pengin tahu agennya di mana, karena ini kan Mas beli satu liter. Masyarakat ini tahunya satu liter,” kata dia.
Setelah itu, penyidik menuju kios milik Darmi di Pasar Kemayoran yang juga menjual Minyakita. Anggi kembali membeli dua kemasan Minyakita kemasan botol dan kantong.
Baca juga: Ulah 3 Produsen Minyakita: Takaran Berkurang, Harga Eceran Lebih Tinggi, Logo Berubah
Berdasarkan hasil uji takar, kemasan botol kembali menunjukkan volume 800 mililiter. Sementara, kemasan kantong sesuai takaran, yaitu satu liter.
Lagi-lagi, minyak goreng tersebut dijual melebihi HET.
“Kalau yang pouch, harganya Rp 18.000, kalau yang botol Rp 17.500,” ujar Darmi kepada penyidik.
Setelah itu, polisi mendatangi agen tempat Toni dan Darmi membeli Minyakita, yaitu Toko Sinar Matahari di Jalan Sumur Batu, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dua botol Minyakita berukuran satu liter yang dibeli dari agen tersebut ternyata hanya berisi 800 mililiter. Agen tersebut menjualnya seharga Rp 16.500 per botol.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini