Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank DKI Minta Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim Soal Gangguan Sistem

Kompas.com - 21/04/2025, 15:13 WIB
Ruby Rachmadina,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank DKI mengimbau masyarakat untuk menghormati proses hukum yang tengah berjalan dan menunggu pemeriksaan hasil forensik digital yang saat ini tengah dilakukan oleh Bareskrim Polri.

Pernyataan tersebut disampaikan setelah adanya gangguan layanan sistem yang terjadi di Bank DKI sejak akhir Maret 2025.

"Bank DKI menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan mengajak publik untuk bersama-sama menunggu hasil forensik digital dari Bareskrim Mabes Polri," tulis Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi dalam keterangan resminya, Senin (21/4/2025).

Baca juga: Bank DKI Pastikan Transaksi Non-Tunai KJP Plus Berjalan Normal

Arie menjelaskan, proses forensik digital tengah dilakukan untuk mencari tahu penyebab gangguan layanan sistem yang terjadi.

“Proses forensik digital masih terus dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mengidentifikasi akar permasalahan serta dampak yang ditimbulkan,” lanjut manajemen Bank DKI dalam keterangannya.

Arie juga memastikan bahwa dana nasabah tetap aman dan tidak mengalami pengurangan.

Selama periode gangguan, Arie mengeklaim transaksi antar rekening Bank DKI melalui aplikasi JakOne Mobile tetap berjalan normal. Sementara itu, layanan transfer antarbank melalui mesin ATM telah kembali beroperasi sejak 8 April 2025.

Saat ini, pihak Bank DKI sedang memperkuat sistem mitigasi risiko secara berkelanjutan, termasuk pada aplikasi JakOne Mobile dan sistem lainnya. Penguatan sistem ini dilakukan melalui tahapan asesmen dan mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sebagai regulator.

“Bank DKI menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan kesabaran nasabah selama proses pemulihan, serta memastikan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan keamanan sistem perbankan,” ungkap Arie.

Baca juga: Dirombak Pramono, Bank DKI Pastikan Transaksi Nontunai KJP Plus Tak Terganggu

Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung menginstruksikan agar masalah Bank DKI ini dilaporkan ke Bareskrim Polri untuk proses hukum lebih lanjut.

Hal ini dilakukan usai gangguan sistem layanan di Bank DKI yang terjadi sejak akhir Maret 2025.

Gangguan ini menyebabkan nasabah kesulitan dalam melakukan transaksi melalui ATM, layanan digital JakOne Mobile, dan pembayaran via QRIS, terutama selama libur Lebaran.

Pramono menduga adanya kemungkinan keterlibatan pihak internal dalam gangguan sistem yang terjadi.

“Laporkan ke Bareskrim, proses hukum. karena ini sudah keterlaluan. Tidam mungkin tidak melibatkan orang dalam," kata Pramono dalam rapat terbatas bersama jajaran Direksi Bank DKI di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/4/2025), sebagaimana disampaikan melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, @pramonoanungwa.

Pramono menegaskan tidak boleh ada intervensi dari pihak mana pun dalam penanganan kasus ini, termasuk dari jajaran Pemerintah Provinsi Jakarta.

Baca juga: Bukan Hanya Bank DKI, Pramono Bakal Evaluasi Seluruh BUMD

Ia menekankan pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam menyelesaikan permasalahan ini demi membangun kembali kepercayaan publik terhadap Bank DKI.

“Tidak boleh siapa pun di dalam internal kita, terutama Pemerintah DKI ini ikut campur urusan ini. Siapa pun yang ikut campur, saya akan ambil tindakan. Kenapa ini dilakukan? Untuk membangun trust kepada publik, bahwa publik ini tidak ada yang terganggu,” ungkap Pramono.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau