Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang Plaza 2 Blok M Kaget Terima Tagihan Sewa Kios Naik Jadi Rp 7,5 Juta

Kompas.com - 03/09/2025, 21:34 WIB
Hanifah Salsabila,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 54 kios di Plaza 2 Blok M atau yang dikenal District Blok M, Jakarta Selatan dikosongkan pada Sabtu (30/8/2025) malam.

Salah satu pedagang, Wira (30) mengaku kaget menerima tagihan tarif sewa kios yang naik dari Rp 2 juta menjadi Rp 7,5 juta per bulan.

“Yang tadinya Rp 2 juta per ruko, itu kan saya pakai dua ruko, menjadi Rp 7,5 juta. Jadi total itu untuk dua ruko itu Rp 15,4 jutaan lah,” kata Wira saat ditemui Kompas.com di lokasi, Rabu (3/9/2025).

Baca juga: Momen Pramono Sidak Distrik Blok M, Banyak Kios Tutup karena Harga Sewa Naik

Wira mengaku sudah membuka kios di Plaza 2 Blok M pada Oktober 2024. Sejak awal, dia membayar sewa kios kepada Kepala Koperasi Pedagang Pasar Pusat Melawai Blok M.

“Kami awalnya datang ke sana itu langsung berkomunikasi dengan si pemilik pedagang lama itu. Si oknum koperasi ini, ya sudah, kami cuma hanya dapat akses ke beliau doang,” jelas Wira.

Wira menjelaskan, akhirnya mereka menolak membayar kepada Koperasi karena tahu bahwa biaya sewa yang dibayarkan pada pengelola lebih kecil. 

“Informasi tagihannya itu tiba-tiba, ya sudah, kami sepakat untuk sesama pedagang ini, pedagang yang baru UMKM ini bilang ayo kita cabut saja,” kata dia.

Baca juga: Pramono Gratiskan Sewa Kios Dua Bulan untuk Pedagang Plaza 2 Blok M

Dia mengaku sudah malas menghadapi koperasi yang telah mengelabui dengan menagih biaya sewa yang tidak sesuai dengan yang diminta pengelola.

Nominal asli diketahui pedagang saat listrik kios dimatikan dan mereka pun dipanggil pihak pengelola yakni MRT Jakarta. 

“Syarat untuk dinyalain listriknya itu kami harus membayar dari bulan Januari ke Mei, 5 bulan lah, dengan harga yang asli, yang Rp500.000 itu,” ungkap Wira.

Di sana juga diketahui bahwa pihak koperasi belum membayarkan uang sewa sejak Plaza 2 Blok M diambil alih MRT Jakarta pada Januari lalu. 

“Selama ini kita sudah bayar nih, sudah bayar ke pihak ketiga ini, si oknum koperasi ini. Dan ternyata infonya belum dibayarkan,” tutur dia.

Baca juga: Ramai-Ramai Tinggalkan Distrik Blok M, Pedagang: Kami Tak Kuat Bayar Sewa

Sementara itu, Kepala Koperasi, Sutama, mengakui bahwa tidak membayarkan uang yang sudah disetorkan pedagang karena menolak kontrak baru dengan MRT Jakarta yang mengganti skema pembayaran dari Iuran Kebersihan dan Keamanan (IKK) menjadi sewa. 

“Kalau kami cuman nyewa doang, kayak macam orang enggak punya hak, cuma kewajiban doang adanya. Saya nyewa rumah, rumah ini tahun besok sudah enggak tak sewain, selesai, saya harus pindah,” jelas Sutama ditemui di lokasi, Rabu.

Ia pun merasa difitnah telah menaikkan harga sewa itu untuk pedagang UMKM tersebut.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau