Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tepuk Sakinah, "Ice Breaking" Calon Pasutri di KUA

Kompas.com - 26/09/2025, 15:16 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Fenomena “Tepuk Sakinah” yang viral di media sosial mencuri perhatian banyak orang, terutama para calon pengantin.

Yel-yel dengan tepukan tangan ini diperagakan dalam sesi bimbingan perkawinan (bimwin) di sejumlah Kantor Urusan Agama (KUA) dan mendapat respons beragam dari peserta.

Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al-Asyhar, menegaskan, Tepuk Sakinah hanyalah strategi pembelajaran.

“Sekadar pengingat saja itu. Untuk ada pilar-pilar menjadi keluarga sakinah. Salah satunya itu dengan cara tepuk tangan itu,” ujar Thobib saat ditemui di Antara Heritage, Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2025).

Baca juga: KUA Menteng: Calon Pengantin Tak Wajib Hafal Tepuk Sakinah

Ia menambahkan, Tepuk Sakinah dipakai sebagai metode pelatihan, bukan kewajiban yang harus dihafalkan.

“Kalau ada pelatihan itu sebagai ice breaking saja. Jadi tidak menjadi sebuah keharusan yang harus semuanya hafal. Hanya strategi saja untuk dalam pelatihan-pelatihan, dalam bimbingan keluarga sakinah,” ucapnya.

Lima pilar dalam tepuk sakinah

Tepuk Sakinah memuat lima pilar keluarga sakinah yang menjadi dasar membangun rumah tangga:

  • Zawaj (Berpasangan)
  • Mitsaqan Ghalizan (Janji kokoh)
  • Mu’asyarah Bil Ma’ruf (Saling cinta, hormat, menjaga, dan berbuat baik)
  • Musyawarah
  • Taradhin (Saling ridho).

Baca juga: KUA Menteng: Tepuk Sakinah Biar Suasana Pembekalan Calon Pengantin Lebih Segar

Kelima pilar ini diharapkan menjadi pengingat komitmen awal pernikahan, sehingga pasangan lebih siap menghadapi pasang surut rumah tangga.

Respons calon pengantin

Calon pengantin di KUA Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, ikut merasakan langsung metode ini.

Riko (23) menilai Tepuk Sakinah cukup membantu menjaga pikiran positif.

“Menurut saya itu cukup membantu sih buat berpikir positif terus lah walaupun kadang ada yang dibuat konten kayak menghindari masalah, tapi cukup bagus untuk meredakan emosi,” ujarnya, Jumat (26/9/2025).

Namun, Riko menekankan bahwa Tepuk Sakinah hanya sebagai pengingat.

Baca juga: Ini Kata Calon Pengantin Soal Tepuk Sakinah Saat Bimwin di KUA Tambun

“Sakinah itu kan doa kita, harapan kita. Ya, untuk ke depannya bagaimana kita dan pasangan menjalaninya nanti. Tapi setidaknya dengan Tepuk Sakinah itu muncul harapan kita kehidupan rumah tangga yang baik, tak ada perceraian,” katanya.

Berbeda dengan Riko, Dhika (30) menilai metode ini kurang relevan.

“Kalau kayak begitu seperti bermain-main dengan adanya Tepuk Sakinah. Namun, untuk makna dalamnya memang bagus. Tapi kenapa harus ada tepuk-tepuk kayak begitu, seperti bermain-main,” ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Megapolitan
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat