Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KontraS Soroti Aktivitas Instagram Farhan yang Hilang Sejak Demo Agustus

Kompas.com - 01/10/2025, 17:08 WIB
Baharudin Al Farisi,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) bersama keluarga korban kembali menyurati Polda Metro Jaya, Rabu (1/10/2025).

Salah satu poin yang turut disampaikan adalah temuan aktivitas di akun Instagram milik M Farhan Hamid (23), meski hingga kini dirinya belum ditemukan sejak 29 Agustus 2025.

“Iya, hari ini kami (juga) akan menyampaikan itu, soal temuan bahwa ada aktivitas media sosial Farhan,” kata Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya, saat ditemui di Polda Metro Jaya.

Baca juga: Genap Sebulan Dua Pria Hilang Usai Demo, KontraS dan Keluarga Surati Polda Metro

Dimas mengatakan, pihaknya juga ingin menanyakan kepada kepolisian mengenai perangkat atau ponsel yang digunakan untuk mengakses akun Instagram tersebut.

“Kami akan menanyakan apakah kepolisian sudah menemukan tanda-tanda device atau handphone yang digunakan untuk login akun Instagram Farhan,” ujarnya menegaskan.

Selain menyerahkan surat desakan, KontraS dan keluarga korban juga bertemu dengan Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana.

KontraS menegaskan kembali tuntutan agar kepolisian serius menindaklanjuti pencarian Farhan Hamid dan Reno Syahputradewo, dua pria yang hilang sejak 29 Agustus 2025.

Keduanya terakhir diketahui berada di kawasan Mako Brimob Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, saat mengikuti demonstrasi.

“Karena lagi-lagi, waktu ini sudah cukup lama, sudah sebulan lebih dan belum ada petunjuk sama sekali yang bisa disampaikan oleh pihak kepolisian,” kata Dimas.

Menurut Dimas, hilangnya Farhan dan Reno patut diduga terkait dengan rangkaian demonstrasi pada 25–31 Agustus 2025.

Baca juga: Polisi Masih Cari 2 Orang yang Dilaporkan Hilang Usai Demo Agustus

“Yang kami ingin ingatkan bahwa peristiwa penghilangan orang secara paksa ini tidak boleh lagi terjadi dalam konteks pengamanan unjuk rasa ke depannya,” ucapnya.

Ia menegaskan, penghilangan paksa adalah bentuk pelanggaran hak asasi manusia.

“Karena sekali lagi, penghilangan orang secara paksa ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia dan tindakan ini tidak bisa ditolerir dan dijustifikasi dalam situasi dan kondisi apa pun,” tambahnya.

Dimas menjelaskan alasan KontraS kerap menggunakan istilah “dihilangkan secara paksa”. Menurut dia, laporan orang hilang yang masuk ke Posko Orang Hilang KontraS terbagi dalam dua tipologi.

Pertama, korban yang mengalami praktik short-term enforced disappearance atau penghilangan paksa jangka pendek. Kedua, korban yang dinyatakan hilang akibat miskomunikasi dengan pihak keluarga maupun pelapor.

Halaman:


Terkini Lainnya
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat