Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kebakaran Pasar JB Cengkareng Diduga karena Korsleting

Kompas.com - 13/10/2025, 12:57 WIB
Ridho Danu Prasetyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kebakaran yang menghanguskan empat kios di Pasar JB Cengkareng, Jalan Ruko Mutiara Palem Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (13/10/2025) pagi, diduga karena korsleting.

"Dugaan sejauh ini karena ada fenomena listrik ya, korsleting listrik. Tapi masih didalami," kata Plt Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Suheri kepada Kompas.com, Senin.

Dugaan tersebut diperkuat oleh adanya kesaksian dari warga sekitar yang melapor ke Sudin Gulkarmat Jakarta Barat dan menyebut adanya suara percikan api.

Baca juga: Empat Kios di Pasar JB Cengkareng Kebakaran

"Sekitar Pukul 07.10 WIB, warga mendengar suara percikan api di salah satu kios, lalu melihat api sudah membesar," kata Suheri.

Namun, Gulkarmat bersama Polsek Cengkareng masih melakukan pendalaman mengenai penyebab kebakaran yang melahap empat kios dengan total luas area mencapai 150 meter persegi itu.

Sementara itu, Jojo (40) salah satu pedagang sandal yang kiosnya turut terbakar mengaku tengah tertidur di dalam kios saat api muncul.

"Posisi saya di dalam, lagi tidur. Kaget lah, tahu-tahu api sudah merembet, sudah gede," kata Jojo.

Dia mengaku tak mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut, tetapi melihat api muncul dari sisi belakang kios.

"Enggak ketahuan (penyebabnya). Pokoknya dari belakang aja api itu munculnya, langsung merembet," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda empat kios di Pasar JB Cengkareng yang berlokasi di Jalan Ruko Mutiara Palem Raya, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, pada Senin (13/10/2025) pagi.

Baca juga: Kebakaran Pasar JB Cengkareng, Pedagang Rugi Ratusan Juta

Pantauan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 10.30 WIB, area kios seluas 150 meter persegi hangus terbakar api.

Para pedagang yang kiosnya hangus terbakar terlihat tengah duduk sambil memperhatikan sisa-sisa kiosnya.

Beberapa pedagang baju pun terlihat tengah mengeluarkan dan memeriksa baju-baju dagangannya.

Kios mereka selamat dari rembetan api, tetapi tempat penyimpanan berisi baju yang diletakkan di bagian luar kios ternyata turut terbakar.

Plt Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Suheri mengatakan, pihaknya menerima informasi kebakaran pukul 07.10 WIB dari warga sekitar.

Sebanyak sembilan unit mobil pemadam dengan 45 personel dikerahkan untuk menangani api.

Api berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 07.50 WIB dan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.

Namun, pedagang yang kiosnya hangus terbakar disebut mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Baca juga: 2 Rumah di Tanjung Priok Kebakaran, 1 Penghuni Sempat Terjebak

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Megapolitan
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Megapolitan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Megapolitan
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Megapolitan
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Megapolitan
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Megapolitan
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Megapolitan
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Megapolitan
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Megapolitan
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Megapolitan
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Megapolitan
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Megapolitan
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Megapolitan
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Megapolitan
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat