Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Penyebab Wanita dan Bayinya Tewas di Mushala Terminal Kalideres

Kompas.com - 13/10/2025, 15:02 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Kisah pilu datang dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Seorang wanita ditemukan tewas bersama bayinya di dalam sebuah mushala terminal pada Kamis (9/10/2025) siang.

Polisi menduga, sang ibu meninggal dunia akibat pendarahan hebat setelah melahirkan seorang diri tanpa pertolongan medis.

Kapolsek Kalideres Kompol Arnold Julius Simanjuntak menjelaskan, wanita berinisial HH (38) itu sempat terlihat memasuki kamar mandi umum sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa di dalam mushala.

Baca juga: Kronologi Penemuan Ibu dan Bayi yang Tewas di Mushala Terminal Kalideres

“Diduga sang ibu meninggal akibat pendarahan setelah melahirkan sendiri, begitu pula bayinya yang ditemukan sudah tidak bernyawa,” ujar Arnold, Jumat (10/10/2025).

Menurut keterangan saksi, HH sempat keluar dari kamar mandi sambil mendorong keranjang sampah dan menuju mushala.

Tak lama berselang, warga curiga karena lama tak melihatnya keluar.

“Beberapa saat setelah itu, warga yang curiga mengecek korban menemukannya sudah dalam keadaan tidak bernyawa, dengan bekas darah di bagian kakinya,” ucap Arnold.

Tukang urut yang dikenal di terminal

Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen mengatakan, HH dikenal sebagai tukang urut yang biasa menawarkan jasa pijat kepada para sopir.

Sosoknya tidak asing bagi pekerja terminal.

“Ibu itu profesinya tukang urut sopir-sopir di terminal. Jadi memang sudah biasa lalu lalang di terminal, makanya enggak ada yang curiga,” ujar Revi.

Baca juga: Wanita yang Tewas Bersama Bayinya di Terminal Kalideres Ternyata Tukang Urut

Revi menuturkan, saat pertama kali ditemukan, HH sudah terkulai lemas dengan pakaian penuh darah di dalam mushala.

“Awalnya belum ada (bayinya). Terus mungkin naluri polisi ya, dicari-cari, ternyata ada di tempat sampah di sekitar situ,” katanya.

Misteri di balik mushala yang kini digaris polisi

Pantauan di lokasi pada Jumat malam, mushala tempat HH ditemukan masih ditutup garis polisi.

Area itu kini sepi dan tak lagi digunakan sementara proses penyelidikan berlangsung.

Jenazah ibu dan bayinya telah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Polisi belum menyimpulkan secara pasti penyebab kematian, namun dugaan sementara mengarah pada pendarahan berat setelah melahirkan tanpa bantuan medis.

Baca juga: Wanita Tewas di Mushala Terminal Kalideres, Diduga karena Melahirkan Sendiri

Kasus tragis ini menyisakan duka sekaligus pertanyaan, bagaimana seorang ibu bisa melahirkan seorang diri di tengah keramaian terminal tanpa diketahui siapa pun.

(Reporter: Ridho Danu Prasetyo | Editor: Akhdi Martin Pratama)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Megapolitan
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Megapolitan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Megapolitan
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Megapolitan
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Megapolitan
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Megapolitan
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Megapolitan
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Megapolitan
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Megapolitan
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Megapolitan
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Megapolitan
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Megapolitan
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Megapolitan
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Megapolitan
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat