Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lorong Bawah Tanah Blok M Hub yang Mulai Hidup Lagi

Kompas.com - 13/10/2025, 18:29 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Lorong bawah tanah Blok M Hub kini berubah wajah setelah adanya relokasi pedagang dari Plaza 2 Blok M pada akhir September 2025.

Kini, deretan kios kuliner mulai menempati ruang baru yang lebih luas dan rapi.

Suasana yang sempat lengang perlahan hidup kembali, dipenuhi aroma makanan dan antrean pengunjung yang penasaran mencicipi jajanan viral.

Beberapa kios kuliner populer seperti Cimol Keju Barito dan Nasi Ayam Renald kini menjadi magnet baru kawasan itu.

Baca juga: Blok M Hub Mulai Ramai, Pengunjung: Lebih Luas dan Banyak Tempat Duduk

Pengunjung datang silih berganti, menikmati ruang duduk yang lebih lapang dibandingkan Plaza 2.

“Iya, bagusnya jadi lebih banyak tempat duduknya sih sekarang, karena kan yang sebelumnya terbatas,” ujar Reja (25), warga Tanjung Priok, kepada Kompas.com, Minggu (12/10/2025).

Suasana lega juga dirasakan Ana (22), pengunjung asal Tangerang.

Ia mengaku kini bisa lebih nyaman menikmati jajanan favoritnya tanpa harus berdesakan.

“Sebelumnya tuh kan mepet ya, kios-kiosnya juga mepet banget. Di sini kan lebih luas, jadinya masih lega walaupun ramai,” ujarnya.

Namun, di balik wajah baru itu, masih ada cerita lama yang belum sepenuhnya reda.

Sebagian kios masih kosong, pengunjung belum seramai titik lain di kawasan Blok M, dan persoalan harga sewa masih jadi bayang-bayang bagi pedagang.

Baca juga: 23 Gerai Plaza 2 Blok M Bakal Direlokasi ke Blok M Hub Bulan Depan

“Di sini mah sepi, tapi bagusnya pengelola nanti bikin acara di sini kalau udah pada diisi kiosnya. Biar orang-orang sekalian tahu, bisa nyoba juga makanan di sini,” kata Erni (45), pengunjung lain.

Pedagang seperti Yazid (23) mencoba optimistis. Ia berencana menggandeng konten kreator untuk mempromosikan dagangannya.

“Mungkin bisa dengan kami ajak beberapa influencer juga, biar bantu menaikkan tempat ini,” katanya.

Dari polemik ke penataan ulang

Relokasi para pedagang ke Blok M Hub bukan tanpa alasan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Megapolitan
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Megapolitan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Megapolitan
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Megapolitan
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Megapolitan
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Megapolitan
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Megapolitan
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Megapolitan
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Megapolitan
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Megapolitan
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Megapolitan
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Megapolitan
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Megapolitan
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Megapolitan
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat