Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Sebut Revitalisasi Pasar Taman Puring Tak Dilakukan jika Pedagang Menolak

Kompas.com - 17/10/2025, 11:42 WIB
Ruby Rachmadina,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan, rencana revitalisasi Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tidak akan dilaksanakan sebelum seluruh pedagang sepakat.

Pramono mengatakan, pemerintah telah menyiapkan konsep revitalisasi pascakebakaran besar yang menghanguskan sekitar 500 kios pada Senin (28/7/2025). Namun, prosesnya belum dapat dimulai karena masih ada perbedaan pandangan di antara para pedagang.

“Saya sudah dua kali menerima para pedagang Taman Puring. Ketika kebakaran terjadi, saya sudah berkeinginan untuk segera melakukan perbaikan. Pada waktu itu, asosiasi pedagang ada yang kemudian menolak untuk dilakukan perbaikan secara terbuka dan viral,” ucap Pramono di balai kota jakarta, Jumat (17/10/2025).

Baca juga: Rencana Revitalisasi Pasar Taman Puring Masih Dikaji, Pramono: Ada Persoalan di Lapangan

Pramono menyebut, penolakan itu menjadi salah satu alasan Pemprov DKI menahan pelaksanaan proyek revitalisasi hingga para pedagang menyelesaikan persoalan internal.

Pemerintah, kata Pramono, tidak ingin rencana perbaikan pasar justru menimbulkan polemik baru.

“Jangan kemudian nanti ketika pemerintah Jakarta akan melakukan perbaikan, mereka masih menolak seperti pada waktu ketika saya memang berkeinginan untuk melakukan perbaikan,” kata dia.

Pramono juga menyinggung kedekatannya dengan para pedagang Pasar Taman Puring, yang sebagian besar berasal dari Jawa Timur, khususnya masyarakat Madura.

Pramono menambahkan, dirinya memahami kondisi para pedagang yang kini kehilangan tempat usaha.

Baca juga: Pedagang Minta Pramono Segera Renovasi Pasar Taman Puring Usai Kebakaran

Karena itu, ia meminta komunikasi antar-pedagang bisa berjalan baik agar pemerintah dapat segera melanjutkan rencana revitalisasi.

“Saya sampaikan kepada para pedagang yang kemarin bertemu dengan saya, apalagi para pedagang ini kan kebanyakan dari Jawa Timur. Mohon maaf mayoritas masyarakat Madura dan saya cukup dekat dengan itu. Saya bilang tolong dipastikan dulu, diselesaikan dulu di internal,” ungkap Pramono.

Pramono sempat menyebut sejumlah pedagang lebih memilih melakukan revitalisasi menggunakan dana pribadi dibanding dibantu Pemprov DKI.

“Saya sudah mendengar sendiri, warga sendiri kan yang terkena itu pengen mereka berswadaya apa, anu sendiri,” ucap Pramono, Rabu (30/7/2025).

Baca juga: Rugi Ratusan Juta, Banyak Pedagang Taman Puring Tak Mampu Bangkit Usai Kebakaran

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat