Kejayaan Bioskop Margaria Runtuh, Dijarah Saat 1998 dan Kalah oleh Zaman

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa kejayaan Bioskop Margaria di Jalan Tenggiri 70, RT 02, RW 08, Tanjung Priok, Jakarta Utara, disebut berakhir setelah gedung legendaris itu dijarah habis-habisan pada peristiwa kerusuhan 1998.

Sebelum kerusuhan terjadi, Bioskop Margaria dikenal sebagai salah satu tempat hiburan paling ramai di kawasan Tanjung Priok pada era 1990-an.

Menurut salah satu pedagang bernama Hariyanto (45), setiap hari bioskop tersebut selalu dipadati penonton yang ingin menyaksikan film-film India terbaru.

Baca juga: Kenangan Nonton di Bioskop Margaria, Ada Waktu Istirahat dan Makan Bekal

“Cuma pas peristiwa penjarahan di tahun 1998 itu lah langsung berhenti total," ujar Hariyanto saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Rabu (29/10/2025).

Kerusuhan besar yang terjadi membuat penjarahan meluas ke berbagai tempat, termasuk Bioskop Margaria.

Sejak peristiwa itu, bioskop yang semula menjadi ikon hiburan warga Tanjung Priok itu tutup permanen bersama puluhan toko di bawahnya.

“Sejak itu sepi banget, jadi cuma toko emas aja yang masih buka. Kalau bioskopnya udah enggak berfungsi, kosong, padahal ini legendaris,” kata Hariyanto.

Sementara itu, penjaga Bioskop Margaria, Muhammad (25), juga menyebut peristiwa penjarahan 1998 menjadi awal kehancuran bioskop tersebut.

“Pas dijarah dulu sekitar 1998, sejak itu cuma toko emas aja yang bertahan karena kondisi sudah aman,” ujar Muhammad.

Baca juga: Bioskop Margaria Tanjung Priok Kini Sepi, Hanya Toko Emas yang Bertahan

Ia menambahkan, setelah situasi membaik, Margaria tak pernah kembali beroperasi.

Kemunculan bioskop-bioskop baru dengan fasilitas modern dan teknologi mutakhir membuat gedung tua itu semakin ditinggalkan.

“Kalau bioskop itu mulai ditinggalkan karena bermunculan bioskop-bioskop baru yang makin lama makin meningkat dan canggih teknologinya, sehingga di sini mulai ditinggalkan,” ucap dia.

Kini, gedung Margaria hanya menyisakan kenangan tentang masa kejayaan bioskop rakyat tempo dulu di Tanjung Priok, yang perlahan terkubur oleh kemajuan zaman.