TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga Pondok Kacang Prima, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, mengaku sempat melihat adanya rembesan air dari tanggul kali sebelum akhirnya jebol pada Jumat (31/10/2025).
Ketua RT 17 RW 8 Pondok Kacang Prima, Nendi (63), mengatakan rembesan air itu mulai terlihat sejak pukul 18.30 WIB, tepatnya tak lama setelah hujan turun deras di kawasan tersebut.
“Sebetulnya memang sudah kelihatan rembesan air dari sekitar jam setengah tujuh malam. Dari sore juga hujan deras, bukan di sini saja, rata hujannya,” ujar Nendi saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (3/11/2025).
Baca juga: Tanggul Jebol Belum Selesai Diperbaiki, Warga Pondok Kacang Prima Waswas
Namun, saat itu warga masih belum menyadari bahwa rembesan air tersebut disebabkan oleh kondisinya yang sudah tidak tertampung.
Oleh karena itu, pada pukul 19.00 WIB, tanggul yang sedang diperbaiki sepanjang 180 meter itu jebol sepanjang enam meter.
Menurut Nendi, tanggul yang jebol sepanjang enam meter itu sebelumnya hanya ditutup dengan tanah galian proyek dan belum diperkuat dengan karung pasir.
Hal ini sangat disayangkan oleh warga Pondok Kacang Prima, terlebih pengerjaannya yang dilakukan pada saat musim hujan.
“Waktu itu cuma ditutupin sama kerukan dari fondasi. Karung pasir baru datang setelah banjir, sekitar jam satu malam dari Pemda,” kata dia.
Ia menilai jebolnya tanggul bukan disebabkan oleh bencana alam, melainkan kelalaian dalam pengerjaan proyek perbaikan tanggul yang belum rampung sejak dimulai pada Agustus lalu.
“Boleh dibilang kelalaian, mungkin dari kontraktor juga. Kalau kemarin disiapkan karung pasir dan lain-lain, mungkin air cuma sampai jalan, enggak sampai ke rumah warga,” ucap Nendi.
Sementara itu, warga lainnya, Putra (49), yang rumahnya tepat di depan tanggul jebol, mengaku sempat mendengar suara material ambrol sebelum air masuk ke permukiman.
"Iya suara ambruk gitu. Itu aja material yang terkena juga masih pada berserakan. Kan ketinggian airnya itu lumayan jadi materialnya pada habis-habisan," kata dia.
Baca juga: Hujan Deras Sebabkan 8 Tanggul di Jaksel Roboh dan Longsor
Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah dapat mempercepat pengerjaan karena khawatir banjir serupa kembali terjadi di tengah musim hujan.
Terlebih pengerjaan proyek tersebut sudah berjalan selama tiga bulan.
“Harapannya tanggul bisa cepat diselesaikan, karena posisinya lagi musim hujan. Kita khawatir ada banjir susulan lagi,” kata dia.
Akibat peristiwa itu, sekitar 60 persen rumah warga di lingkungan RT 17 terendam banjir dengan ketinggian 60 sentimeter.
Air juga disebut mulai masuk sekitar pukul 19.00 WIB dan baru surut menjelang tengah malam.
Kompas.com masih berupaya menghubungi pihak Pemkot Tangsel terkait progres perbaikan tanggul tersebut.
Baca juga: Pramono Tinjau Tanggul Baswedan yang Jebol di Jati Padang Besok
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang