Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fenomena "Demam" Emas, Bukan Sekadar FOMO Semata...

Fenomena "demam emas" belakangan ini bukan cuma soal ikut-ikutan atau tren sesaat.

Perencana keuangan Andy Nugroho menilai, emas kini menjadi pilihan rasional, bukan sekadar dorongan Fear of Missing Out (FOMO).

“Kalau dibilang FOMO, ya memang FOMO. Tapi FOMO yang positif. Saya memandang ini bukan hanya sekadar FOMO semata. Saat ini emas menjadi instrumen yang tepat di saat gonjang-ganjing ekonomi yang enggak pasti,” ujar Andy saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Dalam setahun terakhir, keuntungan dari penjualan emas Antam tercatat mencapai 32,48 persen. Tak heran jika masyarakat semakin yakin untuk membeli logam mulia.

Di Indonesia, harga emas logam mulia (LM) Antam kini menyentuh level tertinggi, yakni Rp 1.904.000 per gram sejak Sabtu (12/4/2025). Ini menjadi tonggak baru, karena untuk pertama kalinya harga emas Antam berada di kisaran Rp 1,9 juta.

Sementara itu, harga emas global di pasar spot pun tak kalah impresif. Pada akhir perdagangan Jumat (11/4/2025), harga tercatat di level 3.235,89 dollar AS per troy ons, setelah sempat menyentuh rekor 3.245,28 dollar AS di awal sesi.

Analis emas Ibrahim Assuaibi memproyeksikan tren ini belum akan berhenti. Konflik geopolitik di Timur Tengah dan Eropa, ditambah eskalasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat, membuat investor global mencari perlindungan pada aset yang lebih stabil seperti emas.

“Kemungkinan besar emas itu bukan lagi ke Rp 2 juta, tapi di Rp 2.050.000 sampai di Rp 2.150.000-an,” kata Ibrahim.

Ia pun memperkirakan harga emas dunia bisa menembus level 3.400 dollar AS per troy ons, tergantung kondisi global sepanjang kuartal III atau IV tahun ini.

“3.400 dollar AS itu kemungkinan di kuartal ke-IV atau ke-III. Tapi kemungkinan di kuartal III, dan kalau ini tercapai bisa lebih besar lagi,” tambahnya.

https://money.kompas.com/read/2025/04/14/094809726/fenomena-demam-emas-bukan-sekadar-fomo-semata

Bagikan artikel ini melalui
Oke