NEW YORK, KOMPAS.com – Harga emas dunia menguat tipis pada akhir perdagangan Selasa (29/7/2025) waktu setempat atau Rabu (30/7/2025) pagi WIB.
Kenaikan terjadi di tengah penantian investor terhadap hasil perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta keputusan kebijakan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed).
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi 3.327,69 dollar AS per ons. Begitu pula dengan harga emas berjangka AS yang ditutup naik 0,4 persen ke level 3.324 dollar AS per ons.
Pembicaraan AS dan China di Stockholm menghasilkan dorongan untuk memperpanjang penangguhan tarif resiprokal AS terhadap barang-barang asal China serta langkah-langkah balasan dari China, ujar negosiator perdagangan terkemuka Li Chenggang.
Baca juga: Harga Emas Dunia Melemah
Para analis mencatat bahwa kesepakatan AS baru-baru ini dengan Uni Eropa dan Jepang memberikan sedikit kelegaan, tetapi perundingan dengan China masih jauh lebih kompleks dan berlarut-larut.
"Mengingat risiko kegagalan perundingan, sebagian investor masih mempertahankan eksposur pada aset lindung nilai atau safe haven seperti emas sebagai antisipasi jika situasi memburuk lagi," ujar Analis City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada.
Dari sisi kebijakan moneter, pertemuan The Fed yang berlangsung selama dua hari akan berakhir pada Rabu (30/7/2025) waktu setempat. The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuannya.
“Pasar saat ini memperkirakan pemangkasan suku bunga sekitar 50 basis poin hingga akhir tahun, dengan Oktober sebagai waktu yang paling mungkin menjadi awal pemangkasan," kata Peter Grant, Wakil Presiden dan Senior Metals Strategist Zaner Metals.
Baca juga: Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi dalam 5 Minggu, Didukung Gejolak Kesepakatan Dagang
Namun, perbedaan pendapat dari dua anggota The Fed dapat menggeser ekspektasi ke arah pemangkasan suku bunga pada bulan September, yang berpotensi mendorong penguatan emas, tambah Peter.
Pergerakan harga emas memang turut dipengaruhi kebijakan suku bunga The Fed.
Ketika suku bunga naik atau di level tinggi, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.
Sebaliknya, ketika suku bunga menurun atau di level rendah, maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik bagi investor.
Baca juga: Harga Emas Dunia Sentuh Level Tertinggi dalam 5 Pekan, Didukung Pelemahan Dollar dan Obligasi AS
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini