JAKARTA, KOMPAS.com — Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggandeng BUMN jasa inspeksi PT Sucofindo dalam pelatihan sistem manajemen keamanan informasi berbasis ISO 27001:2022. Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ketahanan siber nasional di tengah meningkatnya risiko serangan digital.
Pelatihan digelar di Aula Satsiber TNI, Jakarta, pada 28 Juli 2025, dan ditujukan bagi personel Satuan Siber (Satsiber) TNI. Materi yang dibahas meliputi pengenalan risiko, perubahan signifikan dalam standar ISO terbaru, hingga simulasi penanganan insiden siber di sektor strategis.
“Kegiatan ini penting menurut kami karena untuk mewujudkan *cyber resilience* membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak,” ujar Komandan Satuan Siber TNI Brigadir Jenderal J.O. Sembiring, melalui keterangan pers, dikutip Jumat (1/8/2025).
“Kami melihat Sucofindo sebagai BUMN yang begitu antusias untuk mewujudkan ketahanan di bidang keamanan siber ini.”
Baca juga: Microsoft Temukan Serangan Siber di Server SharePoint, FBI Turun Tangan
Direktur Layanan Industri Sucofindo, Budi Utomo, menjelaskan bahwa ISO 27001:2022 merupakan standar internasional terbaru dalam pengelolaan keamanan informasi secara menyeluruh.
Pelatihan ini, menurutnya, merupakan kontribusi strategis perusahaan dalam memperkuat sistem informasi dan tata kelola data nasional, termasuk di lingkungan militer.
“Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kesadaran serta pemahaman para personel TNI dalam mengelola keamanan informasi sesuai praktik terbaik global,” kata Budi.
“Termasuk dalam membangun budaya keamanan siber yang kuat dan kemampuan pengembangan tools sesuai prinsip Zero Trust.”
Baca juga: AI dan Keamanan Siber Marketplace
Brigadir Jenderal J.O. Sembiring menambahkan bahwa kegiatan ini akan dilanjutkan secara berkala dan dikembangkan dalam bentuk pelatihan gabungan bersama kementerian dan lembaga terkait.
“Kami mendorong adanya kolaborasi berkelanjutan dengan mitra profesional seperti Sucofindo dan BSSN Pusat Siber Kementerian Pertahanan sebagai peninjau dalam pelatihan kami,” ujarnya.
“Tujuannya agar setiap prajurit TNI memiliki kesiapan dan ketangguhan dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang.”
Baca juga: LPS Sebut Ketergantungan Teknologi Asing Jadi Lubang Serangan Siber
Sebagai informasi, PT Sucofindo adalah perusahaan inspeksi pertama di Indonesia yang berdiri sejak 22 Oktober 1956. Kini, Sucofindo tergabung dalam holding BUMN jasa survei ID Survey bersama Biro Klasifikasi Indonesia sebagai induk, dan Surveyor Indonesia.
Sucofindo menyediakan berbagai layanan di bidang laboratorium, audit, sertifikasi, konsultansi, pelatihan, hingga teknologi informasi. Perusahaan memiliki 67 titik layanan dan 65 laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini