Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Minta Naik Gaji

Kompas.com - 18/08/2025, 05:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber USA Today

JAKARTA, KOMPAS.com - Meminta kenaikan gaji di tempat kerja bisa menjadi percakapan yang menegangkan bagi banyak karyawan.

Jika Anda meminta kenaikan gaji di waktu yang salah atau dengan cara yang salah, Anda dapat merusak peluang Anda.

Mulai dari meminta terlalu cepat hingga memberi ultimatum, bahkan kesalahan kecil pun dapat merugikan Anda. Dalam banyak hal, ini merupakan keterampilan tersendiri.

Baca juga: Gaji PNS Tak Naik di 2026, Sri Mulyani Singgung Program Prioritas Prabowo

Ilustrasi gaji.canva.com Ilustrasi gaji.

Faktanya, dalam sebuah survei yang dilakukan bank sentral AS Federal Reserve pada Mei 2024 lalu, hanya 13 persen karyawan yang meminta kenaikan gaji pada tahun 2023, tetapi 66 persen di antaranya yang mengajukan kenaikan gaji justru menerimanya.

Hal ini membuktikan pepatah lama: Mintalah, maka Anda akan menerima.

Dikutip dari USA Today, Senin (18/8/2025), berikut 6 kesalahan yang harus dihindari saat meminta kenaikan gaji.

1. Minta naik gaji ke atasan yang hampir tak mengenal Anda

Sebelum meminta kenaikan gaji, penting untuk membangun hubungan yang kuat dengan atasan Anda. Jika tidak, percakapan tidak akan berlanjut.

Baca juga: Maaf untuk PNS, Tak Ada Kenaikan Gaji 2026, Prabowo Fokus Program Ini

“Sebelum memberikan kenaikan gaji, saya ingin tahu apa yang sedang dilakukan karyawan saya dan memiliki ritme pertemuan yang teratur,” kata Patrice Williams-Lindo, pelatih karier dan seorang manajer.

“Jika ini pertama kalinya kami bertemu, tidak praktis untuk langsung meminta kenaikan gaji. Itu seperti meminta seseorang untuk menikah dengan Anda pada kencan pertama,” jelasnya.

Atur pertemuan empat mata secara teratur dengan atasan jika Anda belum melakukannya.

 

Ilustrasi gaji.SHUTTERSTOCK/ANDREY_POPOV Ilustrasi gaji.

Gunakan waktu itu untuk memberi mereka informasi terbaru tentang kemajuan Anda, bagikan pencapaian Anda, dan pastikan Anda memiliki tujuan yang sama, termasuk mendapatkan kenaikan gaji.

Baca juga: Tak Ada Pengumuman Kenaikan Gaji PNS dari Pidato Prabowo, Apa Artinya?

Ini juga akan memberi atasan Anda pemahaman yang jelas tentang bagaimana Anda dan pekerjaan Anda berkontribusi pada tim.

2. Meminta kenaikan gaji secara tiba-tiba

Bahkan setelah Anda menjalin hubungan dengan atasan, hindari meminta kenaikan gaji dalam pertemuan empat mata yang asal-asalan, melalui e-mail, atau dalam percakapan santai.

Atasan harus tahu bahwa percakapan itu akan segera dimulai.

"Seharusnya tidak ada penyergapan," kata Williams-Lindo.

Baca juga: Sri Mulyani Belum Berencana Naikkan Gaji PNS Tahun Depan, Kenapa?

"Saat Anda menjadwalkan rapat, katakan, 'Saya ingin membahas kompensasi dan berbagi hasil yang telah saya capai,'" sarannya.

Jadwalkan pertemuan khusus dan nyatakan tujuannya dengan jelas.

Dengan begitu, atasan Anda punya waktu untuk mempersiapkan diri dan memulai percakapan dengan pola pikir yang tepat.

3. Meminta kenaikan gaji di waktu yang salah

Waktu dapat memengaruhi secara signifikan apakah permintaan kenaikan gaji dikabulkan.

Baca juga: Tak Ada Kenaikan Gaji PNS di APBN 2026, Ini Rincian Terbaru

Jika Anda tidak yakin kapan perusahaan biasanya melakukan kenaikan gaji atau promosi, sampaikan hal tersebut saat Anda bertemu langsung.

kemudian, gunakan waktu tersebut untuk mengupayakan kenaikan gaji.

"Jika saya mempersiapkan diri untuk pertengahan tahun, maka saya perlu mulai dari awal tahun, jika tidak sebelumnya, untuk membangun argumen tersebut," ujar Williams-Lindo.

 

Ilustrasi gaji. Cara mengelola gaji. Tips mengelola gaji yang bijak.SHUTTERSTOCK/TRAVEL MAN Ilustrasi gaji. Cara mengelola gaji. Tips mengelola gaji yang bijak.

Petakan apa yang ingin Anda capai untuk tahun mendatang dan mulailah mengumpulkan bukti sejak dini.

Baca juga: Prabowo Tak Singgung Kenaikan Gaji PNS Tahun Depan, Mensesneg: Ya Berarti Tidak Ada

Dengan begitu, pada saat Anda membahas kenaikan gaji atau promosi jabatan dengan atasan, argumen Anda sudah mapan.

4. Memulai dengan rasa takut

Hindari meminta kenaikan gaji karena rasa takut atau tekanan keuangan pribadi. Sebaliknya, tetap fokus pada kinerja dan nilai Anda.

Williams-Lindo menyarankan untuk mengatakan sesuatu seperti ini.

"Sudah X bulan, inilah yang telah saya lakukan, kualitas pekerjaan saya, dan hasil yang telah saya berikan. Itulah mengapa saya yakin saya memenuhi syarat untuk X, Y, atau Z."

Baca juga: Sepertiga Gaji Pekerja Jabodetabek Habis di Jalan, Kemenhub Godok Solusi Hemat Ongkos

Menurut dia, itu memberikan energi yang berbeda daripada, "Hei, saya tidak tahu bagaimana saya akan membayar kontrakan, dan saya butuh kenaikan gaji."

Pusatkan percakapan pada pencapaian dan nilai profesional Anda. Ketahui berapa gaji yang dibayarkan pasar untuk posisi Anda dan berapa gaji rekan kerja di posisi serupa, bahkan di perusahaan lain.

Jika Anda dapat menunjukkan kesenjangannya, kemungkinan besar Anda akan mendapatkan hasil yang produktif.

5. Memberi ultimatum

Memberikan ultimatum saat meminta kenaikan gaji adalah kesalahan besar.

Baca juga: CEO Nvidia Jensen Huang Cek Gaji Seluruh Karyawannya, Buat Apa?

Sekalipun Anda mendapatkan kenaikan gaji, komunikasi seperti ini dapat membuat atasan kesal, merusak reputasi profesional Anda, dan pada akhirnya menurunkan nilai Anda.

“Ini mungkin terdengar seperti, ‘Saya butuh kenaikan gaji, atau saya akan berhenti.’ Saya menghargai keberanian itu, tetapi bagi saya, itu agak mengecewakan, karena bagaimana kita bisa sampai di sini?” ucap Williams-Lindo.

 

Ilustrasi gaji. Perusahaan wajib bayar denda jika telat bayar gaji karyawan.Shutterstock/Pramata Ilustrasi gaji. Perusahaan wajib bayar denda jika telat bayar gaji karyawan.

Berlatihlah menyampaikan poin-poin pembicaraan Anda. Percakapan yang tenang dan profesional jauh lebih efektif daripada yang meledak-ledak.

Terbukalah untuk negosiasi dan bersiaplah untuk berkompromi mengenai nilai akhir gaji Anda.

Baca juga: Sri Mulyani Akui Gaji Guru dan Dosen Masih Kecil, Tantangan untuk Keuangan Negara

6. Menyerah

Sekalipun Anda telah mempersiapkan diri dengan matang dan mempresentasikan kasus Anda dengan baik, permintaan kenaikan gaji Anda masih bisa ditolak.

Jika Anda diberi tahu "tidak sekarang," mintalah umpan balik spesifik dari atasan Anda.

Mungkin ada faktor eksternal yang memengaruhi keputusan atau tujuan spesifik yang perlu Anda capai agar dipertimbangkan untuk kenaikan gaji di masa mendatang.

Atasan yang baik akan menjelaskan alasannya, entah karena perusahaan sedang mengalami penurunan kinerja keuangan atau karena ada kesenjangan kinerja yang perlu diatasi, lalu Anda memmbantu memperbaikinya.

Baca juga: Ketika Kenaikan Gaji Tak Cukup Hentikan Mogok Pekerja Boeing...

Tetapkan waktu tindak lanjut, misal dalam tiga hingga enam bulan, untuk membahas kembali percakapan tersebut.

Ini akan menunjukkan bahwa Anda terlibat dan berorientasi pada tujuan.

Jika atasan bersikap acuh tak acuh dan tidak memberikan jalur yang jelas dan dapat dicapai untuk kemajuan, mungkin sudah saatnya untuk menilai kembali apakah ini masih merupakan tempat yang tepat untuk pertumbuhan karier Anda.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau