Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Minta Harmonisasi Regulasi dan Perizinan Investasi Dipercepat

Kompas.com - 25/08/2025, 14:41 WIB
Suparjo Ramalan ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) meminta pemerintah untuk mempercepat harmonisasi regulasi dan penyederhanaan perizinan.

Langkah ini dinilai sebagai kunci penguatan investasi di dalam negeri.

Ketua Umum HKI,  Akhmad Ma’ruf Maulana, mengatakan Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam lima tahun ke depan, asalkan seluruh investasi yang masuk dapat difasilitasi dengan baik.

“Kami percaya, apabila seluruh investasi yang masuk dapat difasilitasi dengan baik, perizinan dipercepat, dan dukungan lintas kementerian serta pemerintah daerah terus terjalin, maka target pertumbuhan ekonomi 8 persen bukan hanya sekadar harapan, tetapi dapat menjadi kenyataan,” ujar Akhmad lewat keterangan pers, Senin (25/8/2025).

Baca juga: Dorong Ekonomi Pesisir Berkelanjutan, Pelindo Rehabilitasi Mangrove

Tak hanya itu, percepatan reformasi birokrasi di bidang perizinan dan dukungan infrastruktur dari pemerintah daerah juga menjadi penentu keberhasilan Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

HKI sendiri siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam menarik lebih banyak investasi dan menciptakan lapangan kerja.

Optimisme HKI bukan tanpa alasan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada kuartal II-2025, sektor industri pengolahan nonmigas tumbuh 5,60 persen (y-on-y), lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen (y-on-y).

Secara perinci, subsektor makanan dan minuman, logam dasar, serta kimia, farmasi, dan obat tradisional tumbuh hingga 5,68 persen.

Capaian ini mengukuhkan peran industri pengolahan sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional.

Indikator lain, yakni Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Kemenperin, juga menunjukkan tren positif.

Sepanjang kuartal II-2025, IKI konsisten berada di atas level 50 yang menandakan fase ekspansif.

“Kami mengapresiasi capaian ini, karena menunjukkan sektor industri terus menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Capaian tersebut juga memberikan sinyal positif bagi investor, bahwa Indonesia adalah destinasi investasi yang prospektif dan kompetitif,” papar Akhmad.

Ia menegaskan kawasan industri memiliki peran strategis sebagai katalis investasi.

Tidak hanya menyediakan infrastruktur dan lahan siap pakai, kawasan industri juga menghadirkan efisiensi melalui penyediaan utilitas bersama, pengelolaan lingkungan, serta fasilitas logistik terintegrasi.

Lebih jauh, kawasan industri kini didorong menjadi sarana penerapan industri hijau, energi terbarukan, dan penguatan rantai pasok domestik agar lebih kompetitif di pasar global.

Selain itu, peran kawasan industri juga nyata dalam mendorong pemerataan pembangunan nasional.

Dalam lima tahun terakhir, pengembangan kawasan industri di luar Pulau Jawa telah membuka lapangan kerja baru, menggerakkan ekonomi lokal, dan mengurangi kesenjangan antarwilayah.

Pertumbuhan industri yang kuat hanya dapat berlanjut apabila terjalin sinergi erat antara pemerintah pusat, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pelaku kawasan industri.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau