TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Muhammad Taufiq, menyoroti tantangan besar yang dihadapi Aparatur Sipil Negara (ASN) muda di tengah arus transformasi birokrasi.
Menurutnya, meskipun generasi muda aparatur telah memiliki banyak keunggulan, seperti orientasi pelayanan yang baik, kompetensi memadai, toleransi tinggi, serta semangat kolaborasi.
Akan tetapi, satu aspek yang masih dianggap lemah, yakni kemampuan beradaptasi terhadap perubahan.
Baca juga: Mengenal Single Salary ASN
Hal tersebut disampaikan lewat forum CEO Talk Show: Sustainable Business & People Transformation Practices in Indonesia's Economic Transformation, dalam gelaran Indonesia Human Capital & Beyond Summit atau IHCBS 2025 di ICE BSD, Rabu (3/9/2025).
LAN pun mencoba menggali lebih dalam penyebab masalah tersebut. Dari hasil kajian, terdapat dua kendala utama yang dirasakan ASN muda.
Pertama, tata kelola organisasi yang masih dipengaruhi budaya lama, sehingga sulit memberikan ruang inovasi.
Kedua, pola kepemimpinan yang belum sepenuhnya mendukung iklim kerja adaptif.
Baca juga: Menyoal Passing Grade Dalam Seleksi Calon ASN
“Anak-anak muda ini ya ternyata berpendapat bahwa mereka Ini masih belum mampu beradaptasi dengan perubahan, Jadi ada tujuh indikator, tadi yang kita bilang orientasi pelayanan, komponen, kompetensi, harmoni Mereka punya toleransi, kemudian kolaboratif, mereka sudah oke semua. Kecuali satu, mereka merasa nggak bisa beradaptasi dengan perubahan,” ujar Taufiq.